Oleh: Syamsul Yakin & Jihan Rifda Amalia
Dosen & Mahasiswa UIN Jakarta
Akhlak seorang dai berdasarkan QS. Ali Imran ayat 159 mencakup lemah lembut, pemaaf, memintakan ampunan, bermusyawarah, dan tawakal. Nabi Muhammad SAW menunjukkan teladan mulia ini, bahkan saat menghadapi kondisi sulit seperti boikot ekonomi di Mekah atau perlakuan zalim di Thaif. Beliau tetap memperlakukan mad'u dengan kelembutan, memaafkan, dan memohonkan ampunan, meskipun mendapatkan tantangan berat. Sikap beliau mencerminkan panduan Al-Qur'an.
Seperti firman Allah, "Dan sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka" (QS. Ali Imran/3: 159) Nabi juga mengajarkan pentingnya musyawarah, seperti yang dilakukan dengan para sahabat menjelang Perang Uhud, serta ketawakalan kepada Allah setelah mengambil keputusan. Semua ini menunjukkan bahwa keberhasilan dakwah ditentukan oleh akhlak mulia seorang dai dalam membimbing mad'u kembali kepada jalan kebenaran dengan pendekatan penuh kasih dan kesabaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI