Mohon tunggu...
Amalia Reshitasari
Amalia Reshitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student

I'm 3rd year student who's majoring in German Language Education at Indonesia University of Education. I'm currently contributing through the Thematic Community Serving Program (KKN Tematik) UPI 2021, furthermore decided to create a new account in order to publish my activities that organised by our KKN Team.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-T UPI 2021: Pengembangan Literasi dan Numerasi Siswa - Siswi Kelas 1 SDN Lambangsari 02 Bekasi

21 September 2021   22:00 Diperbarui: 22 September 2021   10:28 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan belajar siswa kelas 1 SDN Lambangsari 02 secara daring, Bekasi, Selasa (07/09/2021). (Foto: Kompasiana/Amalia Reshitasari)

Literasi dapat dipahami secara sederhana sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Budaya literasi sejatinya sangatlah penting untuk diterapkan dalam kehidupan manusia karena salah satu fungsinya adalah digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. Dalam dunia Pendidikan misalnya, kecakapan literasi merupakan indikator penting dalam pembelajaran. 

Sebagian besar proses belajar bergantung pada kemampuan literasi seseorang. Ilmu membaca dan menulis merupakan hal dasar yang perlu dikuasai agar dapat melanjutkan pekembangan ilmu dengan mudah. Namun sayang, minat literasi di Indonesia masih terbilang rendah. 

Pada tahun 2016, peneliti UNESCO mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Dapat diartikan bahwa dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Staf ahli Menteri dalam Negeri (Mendagri) berkata pada Rapat Koordinasi Nasional bidang Perpustakaan 2021 bahwa “Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62”. Kondisi seperti ini mengakibatkan Indonesia menjadi rendah daya saingnya, rendah perkembangan SDM-nya, dan kurangnya kreaftifitas serta daya cipta . Peran Negara seharusnya memfasilitasi buku bacaan yang sesuai dengan masyarakat dan memudahkan mobilitas pembaca.

Selama lebih dari 1 tahun menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat berusaha menyesuaikan kegiatan dengan memanfaatkan internet untuk berkomunikasi, beraktivitas di media sosial, bahkan untuk mengikuti pembelajaran sekolah. Keadaan saat ini mengharuskan para orang tua untuk membimbing anaknya dalam pembelajaran jarak jauh secara daring. Kualitas belajar siswa tetap harus dipertahankan meski pihak sekolah perlu membutuhkan cara dan metode belajar yang berbeda guna menghindari terjadinya Learning Loss atau menurunnya pengetahuan dan keterampilan secara akademik yang disebabkan kurangnya interaksi dalam proses belajar.

Sejumlah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus – 26 September 2021 oleh pihak LPPM UPI atau Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia. Tema yang diangkat memiliki fokus pada peningkatan literasi masyarakat. 

Pada KKN Tematik UPI kali ini, para mahasiswa yang melakukan KKN di SDN Lambangsari 02, Kec. Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, menemukan fakta bahwa masih kurangnya penanaman budaya literasi di lingkungan sekolah. Sehingga untuk membantu menaikkan minat literasi, para mahasiswa melakukan beberapa kegiatan yang didasari pada program literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi digital. Sasaran yang tuju pun tidak terbatas untuk siswa saja, tetapi juga untuk para guru dan orang tua murid.

Walaupun dalam kondisi pembelajaran daring, pertemuan kelas menggunakan Zoom Meeting jarang dilakukan oleh para guru. Pemaparan materi hanya disebarkan melalui WhatsApp Group dalam bentuk video secara singkat. 

Begitupun dengan absen, sebagai bukti bahwa siswa belajar, orang tua mengirimkan foto anak-anak mereka secara Personal Chat ke wali kelas. Salah satu Mahasiswa UPI menggunakan kesempatan ini untuk mengadakan kelas online dengan Siswa-Siswi Kelas 1. 

Mahasiswa memberikan materi “Mengenal Bangun Ruang” menggunakan media Power Point. Untuk membuat kelas interaktif , selama belajar siswa diminta untuk menyebutkan berapa benda yang terdapat pada layar, menjelaskan bentuk benda tersebut, dan memberi contoh benda yang dimilki di rumah masing-masing.

Pembelajaran numerasi menggunakan Zoom Meeting ini dapat membantu siswa untuk lebih berinteraksi dengan teman teman kelasnya dan aktif dalam kelas. 

Dengan adanya pendampingan orang tua selama pembelajaran menggunakan Zoom Meeting, dapat membantu anak – anak yang kesulitan memahami materi dan soal, sehingga mereka tidak kebingungan dan merasa nyaman. Sebagai bentuk apresiasi, Wali Kelas 1 hadir pada Zoom Meeting memberikan semangat untuk murid – muridnya. 

Penyampaian materi menggunakan media audio visual seperti ini dapat mengurangi kebosanan. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme anak-anak dalam menjawab pertanyaan dan menyebutkan contoh macam- macam bangun ruang. 

Siswa aktif dalam menyebutkan contoh benda berbentuk tabung, Bekasi, Selasa (07/09/2021). (Foto: Kompasiana/Amalia Reshitasari)
Siswa aktif dalam menyebutkan contoh benda berbentuk tabung, Bekasi, Selasa (07/09/2021). (Foto: Kompasiana/Amalia Reshitasari)

SDN Lambangsari 02 sejatinya sudah mengadakan pertemuan tatap muka, namun belum secara rutin setiap hari karena perlunya penyesuain berkala guna tidak terjadi penyebaran virus Corona di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, terdapat pembagian hari dimana pembelajaran masih dilakukan juga secara daring. 

Dapat disadari bahwa penguatan literasi sangatlah penting agar kemampuan dan kualitas siswa terus meningkat seiring dengan perubahan era. Dalam hal ini peran tenaga pengajar dan orang tua sangatlah besar, perlu adanya perhatian yang konstan dalam membiasakan kegiatan literasi pada anak baik di sekolah maupun di rumah.

Sumber: 

https://perpustakaan.kemendagri.go.id/?p=4661

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/22/tingkat-literasi-indonesia-di-dunia-rendah-ranking-62-dari-70-negara?page=1

http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/agar-terhindar-dari-learning-loss-sekolah-wajib-berikan-opsi-belajar-tatap-muka-terbatas

https://www.unicef.org/press-releases/repeated-school-closures-due-covid-19-leading-learning-loss-and-widening-inequities

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun