Mohon tunggu...
Laila NurAmalia
Laila NurAmalia Mohon Tunggu... Human Resources - communication student of President University

hi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Memaksimalkan Pembelajaran?

11 Juli 2019   22:24 Diperbarui: 11 Juli 2019   22:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abhirama S.D. Perdana, S.Pd., M.Ed., MComn&MediaSt.

Menjadi praktisi pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang mulia karena jasanya dapat mengubah generasi generasi bangsa menjadi lebih baik untuk kemudian hari. Namun, tidak semua orang bisa menjadi praktisi pendidikan dalam hal mengajar dan mendidik, karena semangat mengajar dan mendidik tidak dimiliki oleh semua orang. Padahal, tidak banyak orang memiliki keinginan untuk menjadi guru atau dosen.

Abhirama SD Perdana, yang akrab disapa Abhirama atau Abhi, adalah dosen Jurusan Ilmu Komunikasi di President University. Dia mengakui minatnya untuk menjadi dosen sudah ada sejak awal karirnya.

"Sejak awal, saya ingin terlibat dalam bidang akademik untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia. Selain itu, bekerja dengan generasi muda bagi saya adalah hal yang menyenangkan karena kita semua belajar bersama," jelasnya.

Abhirama telah menjadi dosen di President University sejak 2009 atau lebih tepatnya 10 tahun yang lalu. Perjalanannya dimulai ketika Ia mengambil gelar Sarjana di Universitas Sanata Dharma, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Setelah lulus, Ia memulai karirnya dengan mengajar Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Islam Indonesia.

Abhirama kemudian melanjutkan Magister Pendidikannya di Monash University Australia, dengan penghargaan dari Beasiswa Kemitraan Australia, lulus pada tahun 2009. Dia memutuskan untuk pindah ke President University, tidak hanya mengajar namun sekaligus mengambil  gelar Magister keduanya di Magister Komunikasi & Studi Media pada 2013, di Monash University Australia, dan lulus pada tahun 2015.

Abhirama dalam Workshop AIESEC President University
Abhirama dalam Workshop AIESEC President University

Bagaimana PBL membantu outcome kelas?
Setiap dosen mempunyai cara mengajar atau model mengajar yang berbeda-beda, begitu pula dengan Abhirama yang menerapkan model Project Based Learning dan Problem based Learning. Project dan Problem based learning sendiri merupakan cara belajar yang mana siswa secara mandiri memikirkan bagaimana proyeknya akan dilakukan dan memecahkan masalah, dan dengan peran dosen hanya mengawasi mereka.

Menurutnya, metode pengajaran tersebut tidak seperti metode pembelajaran yang biasa diterapkan di Indonesia yang mana masih sangat bergantung pada ujian tertulis dan pertemuan fisik di kelas. Perbedaan utama di antara keduanya adalah bagaimana proyek dan pembelajaran berbasis masalah fokus pada penyelenggaraan suatu acara atau proyek sebagai bentuk praktik yang dikelola oleh siswa itu sendiri. Akan tetapi, tentu saja, bentuk latihan akan tergantung pada kelas apa yang siswa tersebut ambil.

"Itu tergantung pada subjeknya. Misalnya, jika subjeknya adalah Public Relations Writing, kami akan membuat proyek yang memungkinkan siswa belajar sambil melakukan, yaitu mengalami bagaimana proses penulisan PR itu sendiri, seperti apa produk penulisan, bagaimana aktivitas kerja, dan banyak lagi, " jelas Abhirama.

Dalam proyek ini, siswa diberikan standar tujuan yang harus dipenuhi,namun siswa diharapkan untuk tetap menyelesaikan masalahnya sendiri. Mereka juga diharapkan dapat berpikir kreatif dalam membuat strategi dan berkomunikasi dengan atau saat bertanya kepada rekan-rekan di divisi yang berbeda. Ini memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun