Mohon tunggu...
Amalia Fadilla
Amalia Fadilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya senang mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wanita Pemimpin Bangsa

17 November 2022   17:13 Diperbarui: 17 November 2022   17:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wanita Pemimpin Bangsa

Kesetaraan gender, merupakan sebuah kata yang kini kerap kali digaungkan. Kalimat tersebut merupakan bagian dari Suistainability Development Goals yang bertujuan untuk dapat memberikan keadilan yang merata terdahap homogenitas gender yang ada di dunia. 

Tujuan ini muncul karena wanita acap kali dianggap tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk dapat melakukan sebuah pergerakan, bahkan seringkali wanita dianggap tidak dapat memimpin karena dirasa memiliki fisik yang lemah di bandingkan lelaki. 

Dalam lingkup dunia kerja, kerap kali terdapat banyak perusahaan yang tidak menyediakan lowongan pekerjaan untuk wanita dengan alasan akan menyebabkan bertambahnya operasional perusahaan maupun ketidak percayaan perusahaan terhadap kompetensi wanita di dunia professional.

Namun, jika dilihat pada track record 10 tahun terakhir, banyak sekali pemimpin-pemimpin dunia yang merupakan seorang wanita. Wanita yang menjadi pemimpin tersebut memeperlihatkan bahwa siapapun gendernya, dia berhak menjadi pemimpin.

Sebagai contoh, mentri Luar neger Idonesia, retno Marsudi. Perempuan berambut pendek kelahiran 27 November 1962 kini menjabat sebagai Menteri luar neger Indonesia dengan catatan kerja yang cermilang, selama menjabat beliau mampu menyampaikan kepentingan-kepentingan negara dalam tingkat international demi kemaslahatan bangsa. 

Hal ini mencerminkan bahwa Retno merupakan pemimpin yang dapat mengerti situasi dan kondisi Indonesia di mata dunia secara nyata. 

Selain itu, Retno Marsudi memiliki gaya kepemimpinan demokratis dengan membawa Indonesia sebagai anggota Operasi Penjaga Perdamaian. Sifat demokratis sebuah pemimpin merupakan sebuah sikap yang dapat membawa kemahslahatan bagi rakyatnya dengan menjawab dan mendengar keinginan dari rakyatnya agar dapa berdaulat. 

Tak hanya itu, beragam prestasi telah di cetak oleh Retno semenjak menjabat sebagai mentri luar negeri Indonesia, seperti Indonesia yang berganbung menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB pada periode 2019 -- 2020. 

Karena sejatinya pemimpin yang baim merupakan pemimpin yang dapat menentukan tujuan dan dapat mencapai tujuannya, Retno merupakan contoh nyata pemimpin perempuan yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis dan dapat mencapai tujuannya.

Dari Retno Marsudi, dapat dilihat bahwa wanita memiliki capabilitas yang layak untuk menjadi seorang pemimpin. Sejatinya, wanita memiliki pengetahuan, wawasan, serta pikiran maju yang setara dengan gender lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun