Â
Bangku dari bekas rel di Stasiun Depok Baru. (Foto: Amad S)
Bangku sederhana ini memanfaatkan batang rel yang sudah aus atau sudah tak digunakan karena ukurannya sudah tidak sesuai dengan beban yang dilalui. Bekas rel-rel jaman Belanda ini tinggal dibalik dan diberi dua kaki yang tertanam dengan lantai peron sehingga bisa digunakan sebagai bangku yang kokoh dan muat banyak orang. Biar tidak berkarat karena kepanasan dan kehujanan, bangku pun dicat. Lumayanlah untuk menunggu kereta datang.
Selain dengan memanfaatkan bekas rel, di beberapa stasiun juga ada yang bangku tunggunya dari pipa besi yang disusun jajar 3 atau empat berkapasitas 3-4 orang. Buat duduk sangat kokoh karena kaki-kaki bangkunya dicor semen dengan lantai peron dan tidak bisa digeser-geser.
Bangku Antik
Â
Bangku antik dilengkapi sandaran tangan di Stasiun Manggarai. (Foto: Amad S)
Bangku ini merupakan barang antik. Bisa jadi umurnya seusia stasiunnya. Dari semua bangku, model bangku jaman Belanda atau jaman simbah ini paling kokoh. Besinya kokoh dan desainnya pun antik serta ergonomis. Tak hanya besinya yang kokoh, kayunya pun dari kayu jati tua sehingga kuat bertahun-tahun meskipun diduduki dengan beban berat. Kalau sudah duduk di bangku ini, rasanya nyaman (dan jadi enggan beranjak). Coba deh kalau belum merasakannya!