Mohon tunggu...
Amadhieaseva
Amadhieaseva Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Amadhieasheva Giani az-Zahra_22107030095_UIN SUKA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Circle dalam Pertemanan

3 Juni 2023   22:47 Diperbarui: 3 Juni 2023   22:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang dimaksud dengan circle dalam pertemanan?

Arti kata circle dalam bahasa gaul adalah lingkaran pertemanan. Arti kata circle dalam bahasa gaul juga bisa memiliki makna seperti kelompok pertemanan atau kumpulan pertemanan yang terbatas dan khusus. Arti kata circle bisa disebut juga dengan komunitas yang memiliki hobi sama dan sefrekuensi. Kelompok ini biasanya terdiri dari beberapa orang yang memiliki hubungan yang sangat dekat, sering menghabiskan waktu bersama, dan saling mendukung satu sama lain dalam hal-hal baik maupun buruk.

Nah, dalam circle pertemenan ini ada 2 jenis, yaitu circle pertemanan yang tidak sehat (toxic) dan circle pertemanan yang sehat.

Circle pertemanan yang toxic merupakan suatu hubungan pertemanan yang berada di lingkungan sekitar seseorang yang memberikan efek negatif ke dalam diri seseorang tersebut. Maraknya toxic circle pada saat ini merupakan sebuah permasalahan yang dihadapi generasi millenial sekarang khususnya pada mahasiswa.

Sedangkan circle pertemanan yang sehat akan menegur dan mengingatkan kamu dengan cara yang baik, tanpa berdebat panjang lebar. Kejujuran dan sikap saling menegur ini penting untuk diterapkan dari awal agar circle pertemanan jadi lebih tulus. Circle pertemanan yang sehat akah menghasilkan pikiran dan perilaku yang positif serta adanya hubungan yang saling mendukung pada saat kesulitansatu sama lain. 

Oleh karena itu, perlu hati-hati dalam memilih circle pertemanan karena bisa saja terjebak pada satu kebiasaan yang negatif. Karena sifatnya yang terbatas, biasanya pertemanan ini menyukai hal yang sama, dan bisa yang positif atau juga negatif. Contohnya seperti bergabung dengan kelompok aliran sesat atau berteman dengan geng yang memiliki pergaulan bebas. 

Memang memiliki teman yang banyak adalah hal yang menyenangkan, tetapi kita juga harus pandai dalam memilih teman jangan asal memilih teman dalam bergaul. 

Peran orang tua juga sangat penting dalam memantau dan mengontrol aktivitas mereka. Pada usia puber, anak sangat rentan kondisi psikisnya. Hal tersebut salah satunya disebabkan pula oleh berubahnya hormonal dalam tubuh mereka. Perubahan hormon menyebabkan beberapa bagian dari tubuh juga ikut berubah, juga kondisi emosional mereka yang jadi sensitif atau cepat tersinggung.

Kondisi seperti ini menyebabkan anak rentan terjebak circle pertemanan yang negatif. Apalagi ketika mereka tidak mendapatkan kedekatan di keluarganya. Rasa tidak aman dan ketidakpercayaan anak pada orang lain bisa sangat meningkat karenanya. Akibatnya, anak mencari rasa aman di luar rumah dengan teman-teman yang dianggap mau mengerti keadaan mereka. Masalah ini terjadi sering terjadi dikalangan anak muda zaman sekarang.

Tetapi terkadang kita selalu denail akan perteman yang toxic ini. Kadang kita tidak sadar sebenarnya pertemanan ini sudah tidak sehat tetapi kita masih berada dalam lingkup tersebut dan selalu mengatakan tidak ini baik-baik saja, dan mungkin adanya rasa takut untuk mengungkapkan bahwa sebenarnya pertemanan ini sudah tidak sehat tetapi mereka merasa  takut jika tidak ditemani atau bahkan dimusuhi.

Tidak dapat dipungkiri ternyata di universitas-universitas masih banyak kasus-kasus tentang masalah circle pertemanan ini. Sebagai contoh kasus di kampus tentang circle pertemanan yang toxic seperti, jika ada tugas kelompok dan dalam menentukan kelompok itu bebas memilih pasti akan memilih teman yang satu circle itu, tidak mau bergabung atau membaur dengan teman yang lainnya. Bahkan terkadang untuk mengobrol dan saling sapa saja sulit rasanya. Munculnya rasa tidak dianggap dalam satu kelas itu akan sangat berdampak bagi setiap individu terutama yang mentalnya bermasalah pasti akan menyerang ke psikis individu tersebut. Disini harusnya sebagai mahasiswa harus saling mendukung, membatu, dan merangkul satu sama lain, bukan malah saling menjatuhkan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun