Mohon tunggu...
Kristoforus Arakian
Kristoforus Arakian Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Cerdas itu Sexi

Tidak ada yang menjadi miskin hanya karena memberi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Nyaman dan Cinta

28 Oktober 2021   09:06 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:15 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pexels.com


Bulan semakin tinggi, malam semakin menua. Peluit angin kembali melenguh panjang,
anak-anak tangga turun dari geladak kapal,
menjulur hingga menyentuh pelataran.

Aku kembali teringat satu sosok perempuan malang. Disepertiga malam saban hari. Ia mencintaiku dengan jujur, selepas meminjam bahuku untuk merebahkan letih hati. Entah cinta atau ekpresi dari hegomoni rasa nyaman, aku benar-benar dibuat dilema.

Memang, nyaman instrument agitasi paling ampuh menangkan hati. Namun kata-katanya masih teduh dalam pikiran : "jadikan aku kekasih hati, meski sebatas selir hati. Aku ihklas setia dengan hati". Rumah-rumah telinga seakan dipanggil memberi iba. Sedang hati belum terlalu pulih untuk menopang langkah.

Aku memeluk kepalanya sembari perlahan mengelus rambut, memapah kepalanya menuju dadaku. Biar ia rasakan detak nadiku lebih dekat.
Kudaraskan kecupan di keningnya, lalu berkata : Jika engkau tak punya rumah menetap, ada tempat kosong disisi hatiku. Tapi maaf, kondisinya begitu berantakan. Orang terakhir yang pernah menetap telah pergi, tanpa merapihkan dan membersihkannya selepas meraup segala sukacita.

Jika engkau berkenan : mari kita sama-sama menikmati luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun