Mohon tunggu...
Heiaman Apriandi
Heiaman Apriandi Mohon Tunggu... Diplomat - Diplomat

Nama: Heriaman Apriandi TTL: Lombok Timur, 1 april 1999

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renaissance, Sekularisme Abad Pencerahan

13 Juli 2020   16:36 Diperbarui: 13 Juli 2020   16:37 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jadi dapat di uraikan pernyataan umum bahwa keadaan yang menjebak psikologis masyarakat adalah ketika otoritas gereja dengan segala sistemnya tidak kompatibel dengan aspek sosial lahiriah masyarakat, meliputi kebutuhan generik yakni mendapatkan kebebasan dalam menjalani hidup. 

sehingga hasrat untuk terlepas dari penjajahan gereja termanifestasi dengan merombak epistemologi yang awalnya pekat akan asusmi gereja menjadi bentuk aliran rasionalisme, empirisme, relativisme dan skeptipisme sehingga tiba pada puncak dari usaha kebangkitan ini yang di sebut Aufklarung dan secara resmi barat menceraikan gereja dengan urusan sosial masyarakat. Oleh faktor-faktor diatas dapat di simpulkan bahwa benang merah yang menjembatani antara zaman kegelapan dengan era pencerahan adalah sekularisme terhadap logika dominasi gereja.

Refrensi:

Badron, Dr. Mohd. Sani. 2015. "Secularization its threat to the natural world politics and values." A companion to the worldview of Islam 101-110.

Currie, Stepen. 1982. "Understanding World History The Renaissance." In Chapter three Learning sicience and humanism, 96. Athen: School Of Athen.

Fanthoni, Rifai Shodik. 2016. "Sejarah Renaissans Eropa." Wawasan Sejarah. https://wawasansejarah.com/sejarah-renaisans/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun