Mohon tunggu...
Alzeiraldy Idzhar Ghifary
Alzeiraldy Idzhar Ghifary Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

"Jangan berhenti tangan mendayung, nanti arus membawa hanyut" –M. Natsir

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Debut Graham Potter dan Era Baru Chelsea

16 September 2022   15:57 Diperbarui: 17 Juni 2023   04:16 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debut Graham Potter di Chelsea berakhir kurang meyakinkan tatkala pasukan The Blues harus puas berbagi poin saat menerima lawatan tamunya RB Salzburg dalam pertandingan kedua UEFA Champions League di Stamford Bridge, London, Inggris, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB.

Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1, gol Sterling di menit 48 dibalas Okafor menit ke 75. Dengan hasil ini The Blues tertahan di dasar klasemen grup E dengan raihan satu poin dari total dua pertandingan. Pertandingan yang diwarnai dengan upacara mengheningkan cipta untuk kematian Ratu Elizabeth II tersebut berjalan menarik sejak menit pertama.

Potter yang memainkan laga perdananya selepas menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat, menurunkan formasi 3-5-2 (data WhoScored), dengan Kiper: Kepa Arrizabalaga, Bek: Cesar Azpilicueta, Thiago Silva, Marc Cucurella, Gelandang: Reece James, Mason Mount, Jorginho, Mateo Kovacic, Raheem Sterling, Striker: Kai Havertz, Pierre-Emmerick Aubameyang.

Sumber: Lineup11
Sumber: Lineup11

Meski tetap turun dengan formasi tiga bek khas Chelsea-nya Tuchel, tampak ada yang berbeda dari gaya permainan The Blues. Potter hanya menurunkan satu bek tengah murni yakni Thiago Silva, sementara di posisi bek tengah kanan ada Azpilicueta dan bek tengah kiri Cucurella. Peran kontras didapat Sterling yang dimainkan sebagai bek sayap kiri.

Ketika pertandingan berjalan, sepintas formasi ini juga dapat berubah dengan skema empat bek menjadi 4-3-3. Sterling naik sebagai penyerang sayap sesuai posisi aslinya, lalu James yang bermain sebagai bek sayap kanan turun sebagai bek kanan, Cucurella melebar sebagai bek kiri, sementara Azpilicueta dan Thiago Silva tampil sebagai bek tengah.

Sumber: Lineup11
Sumber: Lineup11

Kemudian posisi gelandang ditempati Mount, Jorginho, dan Kovacic. Jorginho bertugas mendistribusikan bola ke depan, Kovacic berperan sebagai gelandang box to box yang membantu serangan sekaligus pertahanan, lalu Mount mengisi ruang di belakang Havertz dan Aubameyang sebagai gelandang serang.

Lepas dari hasil yang kurang memuaskan tapi sejak menit awal Chelsea mampu menguasi pertandingan dengan permainan atraktif, sirkulasi bola cepat, dan tempo tinggi. Jarak antar pemain lebih dekat, banyak kombinasi umpan satu dua, ditambah rotasi posisi begitu cair yang membuat Salzburg kesulitan mengembangkan permainan.

Statistik menunjukkan Chelsea mendapat penguasaan bola hingga 73 persen dengan 648 operan, menciptakan 17 tembakan dan 4 tembakan ke arah gawang. Dengan catatan xG (expected goal) sebesar 1.54 Chelsea menciptakan banyak peluang, tapi kembali lagi penyelesaian akhir masih menjadi permasalahan lini depan The Blues.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun