Mohon tunggu...
Alyuprayitno UmbuMakaborang
Alyuprayitno UmbuMakaborang Mohon Tunggu... Relawan - Semesta Ceria, Semua Bahagia

SAHABAT SEMUA CIPTAAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasih Tak Terbalas dari Perempuan Hebat yang Ku Panggil Mama

29 Januari 2023   17:36 Diperbarui: 29 Januari 2023   19:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rambu Ndami/Dok pribadi

Ada rasa yang tersimpan yang sering tak bisa aku ungkapkan dalam setiap waktu-waktu berharga bersamamu, bukanku tak berani bicara namun sesungguhnya aku tak mampu menyampaikan rasa ini dengan kata . Menemukan kalimat yang cocok memang sangat sulit bagiku untuk menyampaikan besarnya rasa cinta untuk dirimu, rasa sayang dari hati yang paling dalam telah sepenuhnya dan selamanya untukmu perempuan terhebatku


Perempuan itu tangguh dan penyabar, dia adalah sumber kasih sayang yang tulus merawat dan membesarkan tanpa batas. Dia pelita bagi kami, dia yang selalu memprioritaskan kami dari pada memikirkan dirinya sendiri, dia mencintai denga tulus seluas semesta tanpa pernah menuntut balasan sedikitpun. Sesungguhnya tidak akan pernah kita temukan kata yang tepat untuk menggambarkan dirimu sang pejuang tangguh.

Ketika kita dilanda masalah atau sedang dalam kondisi sakit perempuan itu sering berkata, ’’Kenapa harus kamu yang yang merasakan ini kenapa bukan aku saja,’’ setiapkali mendengar perkataan itu hati ini terasa seperti di robek-robek pisau, dia selalu ingin menggantikan posisi kita yang sedang sakit ataupun dalam masalah. Sosok wanita yang selalu ingin mengetahui keadaan kita meskipun kita suda sangat dewasa bahkan sudah berkeluarga.

Perempuan itu adalah ibuku Rambu Ndami
Perempuan dengan tubuh kurus dan berambut putih itu adalah pahlawan bagi kami anak-anaknya, dia segalanya bagiku dan tak mampu membayangkan bagaimna jadinya aku tanpa dirinya. Saat ini doa dan harapan agar Tuhan memberikanya umur panjang sehingga aku bisa punya kesempatan berjuang agar sedikit tidaknya bisa melihat ibuku tersenyum bahagia setiap hari, walaupun sesungguhnya aku sadar bahwa apa yang telah dia berikan kepadaku takan pernah sanggup kubalas dengan apapun.

Waktu terus berlalu tubuhnya semakin menua dan aku masih saja belum mampu memberikan apapun untuknya, meskipun dia selalu berusaha menunjukan ekspresi bahagia dan tenang saat kami mengeluh dan meminta uang untuk kebutuhan kuliah dan kebutuhan hidup, Aku sesungguhnya tau saat ini dia pasti benar-benar merasa lelah karna harus terus bekerja dan berpir keras agar kami anak - anaknya bisa menyelesaikan kuliah dan memenuhi kebutuhan kami di rantauan. Sebagai seorang petani dengan bermodalkan cangkul dan ladang dia tak pernah merasa tak mampu menyekolahkan kami, dia adalah orang yang sangat optimis, tidak pernah menyerah dan pekerja keras demi tekadnya membahagiakan kami anak-anaknya. Sungguh dia adalah anugrah Tuhan yang luar biasa bagi keluarga kami.

Sebagai seorang yang beriman kristen, Tuhan Yesus sendiri pun telah memberikan keteladanan dalam hal ini. Sekalipun Ia adalah anak Allah, tetapi terhadap ibu Maria yang telah melahirkan dan membesarkan-Nya, Ia tetap menaruh kasih dan kepedulian, bahkan sampai ketika ia berada di atas kayu salib (Yohanes 19:25-27). Jadi menghormati dan menyanginya seorang ibu adalah sebuah keharusan bagi kita semua.

Kiranya kita semua bisa memberi kebahagiaan untuk wanita terhebat yang bernama ibu

Tulisan isi hati ini mungkin terlihat berantakan dan tak teratur, karna aku hanya sedang bercerita tentang rasa rindu yang menggelutiku, Kepada malaikat tak bersayap yang bernama ibu, wanita yang mempunyai hati seluas samudra mempunyai jiwa yang tangguh dan hati yang luasnya seluas dunia dan isinya. Ibuku terima kasih untuk segala kasih sayangmu yang tiada henti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun