Mohon tunggu...
Alyuprayitno UmbuMakaborang
Alyuprayitno UmbuMakaborang Mohon Tunggu... Relawan - Semesta Ceria, Semua Bahagia

SAHABAT SEMUA CIPTAAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda Society 4.0

21 Maret 2020   18:34 Diperbarui: 21 Maret 2020   18:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OPINI

Oleh Nobert Imanuel Kono Radadjawa (Ketua Cabang GMKI Denpasar Masa Bakti 2019/2020)

Pemuda adalah tongkat estafet berikutnya untuk meluruskan Bangsa dan Negara Indonesia. Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan bukti nyata dari bentuk kepedulian pemuda terhadap NKRI. Dari sumpah Pemuda tersebut bisa kita lihat bahwa ego dari masing-masing baik itu suku, agama ataupun ras telah hilang dan diikrarkan dalam satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Dari Sumpah Pemuda yang kita rayakan setiap tahun seharusnya bisa membakar sikap nasionalisme para pemuda di zaman Milennial ini.

Namun seiring perkembangan zaman mulai dari society 1.0 mulai dari penemuan mesin bertenaga air dan uap air, society 2.0 dengan adanya inovasi kelistrikan sehingga terciptanya mesin-mesin bertenaga, society  3.0 dengan adanya inovasi otomatisasi dan kini tiba saatnya kita ada pada society 4.0 yaitu era teknologi informasi para pemuda seolah terbuai dengan kemegahan teknologi, sehingga membuat para pemuda seolah di permainkan oleh sebuah perangkat buatan manusia sendiri. Kita bisa melihat pada lingkungan kampus, lingkungan masyarakat maupun lingkungan kepemudaan lainnya bahwasannya teknologi telah menguasai pemuda saat ini sehingga pemuda seolah menjadi kaku karena telah di kendalikan oleh sebuah teknologi.

Berkaca pada studi yang di lakukan oleh McKinsey bahwa Indonesia berada pada kuadran Break Out yaitu memiliki skor relatif rendah, tetapi akan berevolusi dengan cepat dan memiliki potensi untuk menjadi negara dengan ekonomi digital yang kuat.

Pada titik ini saya melihat bahwa kita sebagai pemuda saat ini belum mampu untuk beradaptasi dengan baik dan menyiapkan diri kita di revolusi industri 4.0 karena yang akan kita hadapi adalah persaingan manusia dengan robot bukan lagi dengan sesama kita manusia. 

Kita bisa ambil contoh yang ada pada dunia pekerjaan di perkirakan 20-50 juta pekerjaan akan hilang pada skala global dan akan muncul sekitar 46 juta pekerjaan baru pada tahun 2023 yang akan tumbuh dan tercipta karena dampak ekonomi digital sehingga bisa saja kita saling merebut pekerjaan dengan robot pada era society 4.0 ini. Yang paling kongkrit adalah guru digital di Amerika dan pembawa berita di Republik Rakyat Tiongkok.

Oleh sebab itu, saya berpikir bahwa pemuda saat ini tidak cukup dengan bermodalkan ijazah dengan IPK yang tinggi semata tetapi harus memiliki skill yang kuat dan terus di kembangkan sehingga kita mampu bekerjasama dengan robot dan bukan lagi menganggap robot sebagai musuh besar.

Satu hal yang harus kita pahami bersama juga bahwa society 5.0 akan kita hadapi bersama dengan tantangan yang lebih berat lagi karena berbicara soal super smart society sehingga nantinya kita akan diarahkan untuk dapat menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi. Dengan itu bisa menjadi perubahan besar pada masa depan yang mengandalkan perkembangan teknologi di society 4.0 seperti Artificial Intellegence (AI), Big Data, Internet Of Things (IoT), Blockchain,Advanced Robotics dan 3D Printing.

Menyikapi hal-hal di atas agar kita tidak kaku nantinya maka sudah seharusnya kita sebagai pemuda harus bisa bangkit dari bencana seperti ini sehingga pemuda saat ini bias beradaptasi dan berkolaborasi dengan canggihnya perkembangan teknologi untuk menciptakan maha karya yang dahsyat. 

Apalagi dengan adanya teknologi yang canggih dan semakin mudahnya mendapatkan informasi sudah seharusnya kita sebagai pemuda bisa beradaptasi untuk menjadi pengatur langkah dalam kemajuan bangsa Indonesia di dunia sosial dan ekonomi. Pemuda saat ini juga harus bisa bersinergi dengan lingkungan milennial dan selalu aktif untuk mencapai cita-cita yang tinggi, mengutamakan pelayanan serta terus mengasah kemampuan yang ada dalam diri kita untuk terus berkreasi dan menciptakan inovasi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun