Mohon tunggu...
Alytha PutriAzie
Alytha PutriAzie Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas KKN-DR

Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU MEDAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterkaitan Matematika dengan Islam

13 Agustus 2020   22:26 Diperbarui: 14 Agustus 2020   07:12 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MATEMATIKA, kata tersebut tidak asing lagi bagi kita semua. Bagaimana tidak ? matematika merupakan pelajaran yang sudah kekal di dalam pendidikan. Sedari SD, SMP, SMA bahkan sampai jenjang perguruan tinggi matematika tetap ada. Namun, walaupun sudah kekal di dalam pendidikan, matematika masih menjadi salah satu pelajaran yang di takuti. Bahkan, ketika orang mendengar kata-kata MATEMATIKA, orang akan beranggapan bahwa ini menakutkan dan susah. Padahal apabila kita mengerti makna matematika itu yang sesungguhnya, sungguh banyak sekali penerapan matematika di dalam kehidupan kita, bahkan secara tersirat makna dari rumus matematika itu sendiri telah bercampur dengan makna kehidupan kita.
Dalam kehidupan sehari-hari masa kini, hampir tidak ada bidang yang tidak menggunakan matematika. Bahkan dalam praktik keagamaan, umat islam sudah dikenalkan dan dituntut untuk memahami matematika. Dalam ibadah shalat, umat Islam sudah dikenalkan dengan konsep bilangan misalnya, 5 shalat wajib, 17 rakaat di ulang 3 kali, dan shalat jemaah 27 kali lebih baik dari shalat sendiri. Bahkan rumus dari matematika itu sendiri memiliki makna tersirat yang berhubungan dengan islam, khususnya dalam kehidupan kita sehari-hari.

1. Angka 1 adalah sebuah angka yang sangat unik. Mengapa demikian ? karena angka ini merupakan cikal bakal semua angka dalam matematika. Mari kita lihat:
0 = 1 - 1
1 = 1 + 0
2 = 1 + 1
3 = 1 + 2
4 = 1 + 3
5 = 1 + 4
6 = 1 + 5
7 = 1 + 6
Dan sebagainya ...
Angka ini terjadi begitu saja. Ia tidak berasal dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Angka berapapun namun angka 1 lah satu-satunya yang menciptakan semua angka.
Angka 1 sebenarnya cerminan dari sifat Allah SWT. Allah SWT itu Esa, Tunggal. Tidak berasal dari apapun, tidka memiliki anak dan Allah SWT tidak di peranakkan. Allah SWT tidak diciptakan oleh siapapun, tetapi Allah-lah pencipta seagala sesuatu. Angka 1 sejatinya adalah salah satu perwakilan Allah SWT di alam semesta.

2. Rumus Perkalian 

Rumus perkalian ini, memiliki makna dengan kehidupan kita yaitu yang ternyata rumus ini mewakili sebuah Doa yang sering kita ucapkan dalam Shalat kita sehari-hari. Kita meminta agar Allah SWT menunjukkan kepada kita bahwa yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Rumus perkalian ini adalah:

A. + × - = -

B. - × + = -

C. + × + = +

D. - × - = +

di sini, dapat di beri perumpamaan yaitu:
+ = Benar / Kebenaran
- = Salah / Kesalahan
    Keterkaitan antara rumus (+) dan ( - ) dengan makna setiap doa yang kita ialah:
A. Jika sesuatu yang BENAR kita MENGATAKAN nya SALAH maka perbuatan kita SALAH
B. Jika sesuatu yang SALAH kita MENGATAKAN nya BENAR maka perbuatan kita SALAH
C. Jika sesuatu yang BENAR kita MENGATAKAN nya BENAR maka perbuatan kita BENAR
D. Jika sesuatu yang SALAH kita MENGATAKAN nya SALAH maka perbuatan kita BENAR.

3. Kelipatan Bilangan
Di dalam matematika, kita tidak asing dengan salah satu materi yaitu KELIPATAN BILANGAN.   Kelipatan suatu bilangan itu adalah merupakan sebuah hasil perkalian bilangan dengan bilangan asli. Contoh :
Kelipatan 10 : 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, ...
Maka hasil dari kelipatan 10 yang ke 10 adalah 100, mengapa begitu ?, di lihat dari defenisi kelipatan suatu bilangan, dapat kita realisasikan dalam mencari jawabannya, yaitu dengan mengalikan bilangan dari kelipatan tersebut yaitu 10 dengan bilangan asli yang akan di cari yaitu bilangan ke 10. Sehingga menjadi 10 x 10 = 100.
Selain di dalam matematika itu sendiri kelipatan di bahas, di dalam Al-qur’an juga ada menyinggung mengenai kelipatan. Yaitu di dalam QS. Al-An’am: 160
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالُهَا وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلُهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمٌوْنَ
“ Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya. Sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan) “.
Mari kita lihat bersama, bahwa di dalam ayat tersebut, ada menyinggung mengenai kelipatan, yaitu “sepuluh kali lipat”. Dapat kita cermati betapa baiknya Allah SWT kepada ummatnya, Allah SWT memberikan ganjaran berupa pahala kepada ummatnya barang siapa yang membawa amal kebaikan. Bahkan Allah swt melipat gandakan berupa pahala kepada ummatnya. Dan Allah Swt sayang kepada ummatnya.
Jadi, matematika bukan hanya sebagai sebuah mata pelajaran saja, namun matematika juga memiliki makna yang  tersirat dengan kehidupan kita, di sekeliling kita bahkan sesuatu yang tidak kita sadari pun mengandung unsur matematika.
Pahamilah konsep pada matematika, bukan hanya mengenal sekedar rumus, sekedar angka, mengenal hanya sebagai mata pelajaran saja. Tapi pahamilah makna beserta kegunaan matematika itu sendiri di dalam kehidupan kita. Matematika ini ada, dikarenakan memang sangat perlunya di gunakan dalam kehiupan kita, bahkan di dalam agama juga, matematika ini digunakan. Sehingga tidak ada alasan lagi mengenai akan hal bencinya dengan matematika. Selagi kita ikhlas untuk mempelajarinya dan menganalisis akan keterkaitan-keterkaitan matematika itu sendiri dengan kehidupan kita. Marilah ubah mindsite kita mengenai matematika, dengan mengklaim bahwa matematika itu susah, menakutkan. Karena dengan mindsite yang salah akan membuat kita semakin salah mengenal matematika. Mulai sekarang ubahlah mindsite dengan cinta matematika, matematika itu penting bagi kehidupan, dan matematika itu mengasyikkan. Insya Allah kita akan mengenal baik apa itu matematika yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA:
Abdussakir, Umat Islam Perlu Menguasai Matematika, UIN malang
Muallimul Huda, Mutia, Mengenal Matematika dalam Perspektif Islam, STAIN Kudus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun