Mohon tunggu...
Alya Zuhrah
Alya Zuhrah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senioritas

21 Desember 2019   14:44 Diperbarui: 21 Desember 2019   14:49 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak kasus yang terjadi mengatasnamakan senior. Tindakan kekerasan senioritas terhadap junior dipengaruhi oleh adanya kuasa dan anggapan bahwa mereka unggul dari sisi pengalaman diatas segala-galanya. Weber (1947) menjelaskan kekuasaan ini sebagai kemungkinan seseorang melakukan keinginan didalam suatu hubungan sosial yang ada,termaksud dengan kekuatan tanpa menghiraukan norma dan nilai yang menjadi landasan. Ada yang bersifat positif dan juga negatif.

Contoh kasus senioritas bernilai negatif yaitu yang saya alami sendiri saat masuk ke sebuah organisasi sekolah menengah atas di medan.cerita kasus tersebut yaitu: Ada sebuah organisasi disekolah menengah atas dimedan yang terkenal dengan senioritasnya yang tinggi.Dan itu saya alami sendiri untuk masuk menjadi anggota diorganisasi tersebut.Kita harus melewati beberapa tahap yaitu cacapas(calon-calon pasukan),pantaru(penetapan anggota baru),capas(calon pasukan),paskhus(pasukan khusus),dan pengurus(tingkat tertinggi). 

Untuk menjadi cacapas itu tidak ada penyeleksian ataupun melewati ujian tetapi untuk menjadi capas harus melewati pantaru. Saat akan pantaru satu hari sebelumnya kami disuruh membawa bekal yang harus dibuat semenarik mungkin.Dan ada syarat-syaratnya untuk makanan yang akan dibawa jika tidak dibawa maka akan dinyatakan gugur. Disaat pantaru akan dimulai, kami diperiksa terlebih dahulu.Apakah kami memenuhi syarat yang diminta apa tidak. jika terpenuhi kami akan dimake up seperti badut lalu diberikan badge nama yang ada tulisan untuk nama panggilan kita. 

Tulisan tersebut bukan nama kita tetapi panggilan aneh yang dibuat oleh kakak senior tersebut. Setelah dimake up kami diberi tugas untuk meminta tanda tangan para seluruh senior sebagai syarat untuk menjadi capas. Disaat kami meminta tanda tangan banyak hal-hal yang menurut saya mereka agak semena-mena. Ada yang disuruh push up sampai 50 kali,ada yang disuruh mengukur luas sekolah,ada yang harus teriak-teriak keliling lapangan ataupun hormat tiang bendera setengah hari. 

Setelah itu saat mau dilantik kami disuruh berbaris setelah itu kami disiram air yang berisi belau dan bunga yang saya tidak tau ada bunga apa saja. Setelah sudah jadi capas kami diberitahukan jika jumpa sama kaka senior dalam keadaan apapun kami harus tetap menyapa "siap pagi kak" dan dalam posisi siap bukan dengan posisi duduk atau pun hanya sapaan saja. Jika tidak menyapa maka saat kumpul jum'at yang tidak menyapa akan diberi hukuman push up satu angkatan.Atau senilai berapa orang dalam satu angkatan jika dalam satu angkatan ada 60 orang maka harus push up sebanyak 60 kali. 

Cara mereka untuk mendisiplinkan juniornya dan agar lebih sopan terlalu berlebihan yang akhirnya jatuh ke senioritas.Mengapa saya bilang sudah berlebihan ? Karena ini hanya organisasi didalam sekolah bukan yang lebih besar dan bukan juga untuk menjadi angkatan ataupun polisi.Bahkan saat masa orientasinya perkenalan anggota nya pun kami seperti diperpeloncoan yaitu dengan dimake up in seperti badut dan membawa apa yang disuruh oleh kakak senior. 

Apa itu senioritas? Senioritas adalah suatu hal yang sudah biasa dan sudah banyak terjadi di suatu sekolah ataupun universitas. Menurut KBBI, senioritas adalah keadaan yang tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia. Senioritas memberi dampak bagi para siswa maupun mahasiswa. Ada dampak positif dan negatif yang bisa mempengaruhi mental para siswa maupun mahasiswa. 

Menurut psikolog,dampak positifnya yaitu mendisplinkan para junior yang kurang disiplin, memberikan masukan kepada junior atas pengalaman apa yang sudah pernah ia alami, dan lebih menghormati dan sopan kepada yang lebih tua. Dampak negatifnya yaitu membuat para junior merasa takut dan senior terkadang merasa dirinya lebih berkuasa atas juniornya untuk kepentingannya ataupun kelompoknya.

Cara menghentikan senioritas menurut saya, harus adanya tindak tegas dari universitas untuk senior yang melakukan hal-hal yang sudah keterlaluan. Harus adanya juga bimbingan dari guru ataupun dosen agar senior tidak melebihi batas ke junior jadi setidaknya senior akan merasa sedikit takut untuk bertindak semena-mena ke para junior. 

Bagaimana cara mengatasi senioritas? Cara menghadapi senioritas memang agak berat, apalagi jika senioritas itu sudah menjadi budaya di tempat itu. Cara menghadapi senioritas antara lain:

  • Berteman dengan para senior Dengan berteman para senior, biasanya para junior sudah tidak terlalu takut, karena mereka sudah ada yang melindungi seperti jika junior tersebut ada masalah dengan senior yang lain maka senior yang sudah dekat dengannya akan membantunya dalam menyelesaikan masalah tersebut. 
  • Menghadapi senior tersebut Dalam menghadapi senior yang berlagak hebat, kita tidak harus menyelesaikan masalah dengannya dengan emosi, tapi hadapi mereka dengan sabar dan bijak. Biasanya ketika kita berbicara bijak di depan mereka, para senior tersebut akan diam, dan tidak akan berbuat macam-macam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun