Mohon tunggu...
Alya NurAiniRahmayanti
Alya NurAiniRahmayanti Mohon Tunggu... Editor - Be your self

Be your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa

22 Januari 2022   21:35 Diperbarui: 22 Januari 2022   21:42 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu, 3 November 2021 sekelompok Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melakukan pemberdayaan keluarga dhuafa. Kegiatan ini merupakan tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan. Dan melalui kegiatan ini kita bekerjasama dan ikut peduli terhadap keluarga dhuafa.
Persoalan ekonomi merupakan suatu masalah yang krusial bagi masyarakat ini. Kurangnya perhatian maupun masyarakat terhadap kaum dhuafa mengakibatkan termarjinalkan dari ekonomi hingga merangsek pada masalah pendidikan. Bahkan derita hidup yang mereka alami adalah sebuah keniscayaan di tengah-tengah kehidupan.
Kaum dhuafa (lemah) merupakan sekelompok masyarakat yang lemah dari sisi perekonomian. Kaum dhuafa ialah orang-orang yang menderita hidupnya secara sistematik. Para dhuafa setiap hari berjuang melawan kemiskinan. Kaum dhuafa korban dari kenaikan harga BBM,dan barang-barang kebutuhan lainnya. Mereka harus menanggung beban hutang negara dengan membeli mahalnya minyak tanah dan sembako.
Al-Qur'an menegaskan kata Dhuafa (lemah) dan mustadl'afin (kaum yang lemah) dalam konteks kemiskinan. Penyebutan kedua istilah tersebut mengacu kepada penyebab timbulnya kemiskinan dalam kehidupan sosial. Dalam wacana sosial kemiskinan tidak saja terjadi secara natural, namun juga dapat ditimbulkan dari structural yaitu ketidakbijaksanaan ekonomi yang merata dan ketidakadilan dari pemerintah.
Kaum dhuafa disebut oleh Nabi Muhammad sebagai orang-orang yang sangat dekat dengan Nabi kelak di akhirat. Doa orang-orang mustadl'afin (orang yang terlemahkan) akan cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Bahkan Nabi Muhammad bersabda, bahwa kelak Nabi akan bersama kaum dhuafa di akhirat. Maka sudah selayaknya, sebagai umat Muhammad SAW untuk membela kepentingan para dhuafa, berjuang memperoleh hak hidup yang layak.


Kami dari Kelompok 6 yang beranggotakan :
*Arvian Yudhi Saputra ( 2002025021)
*Alya Nur'Aini Rahmayanti ( 2002025103)
*Silviana ( 2002025059)
Ingin membantu meringankan kebutuhan hidup saudara kita yang membutuhkan bantuan kita.
Peduli Dhuafa merupakan sebuah program sosial dan pemberdayaan umat, dimana melalui program ini, kami menyelenggarkan kegiatan sosial, kesehatan dan keterampilan usaha kepada keluarga Dhuafa.
Program ini merupakan sebuah wujud kepedulian kita terhadap sesame muslim yang diperuntukkan bagi keluarga dhuafa yang masih sangat membutuhkan bantuan, agar mendapatkan pelayanan sosial dan pemberdayaan ekonomi.

Target keluarga dhuafa : Bapak Rita Wijaya


Bapak Rita Wijaya seorang duda yg berumur 60 tahun yang bekerja sebagai Tukang Ojek Pengkolan mempunyai istri yang bernama Asmawar seorang janda yang berumur 50 tahun yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga dan mempunyai anak sambung yang bernama Mualim Arif Firdaus belum mempunyai pekerjaan yg berumur 18 tahun. Beliau harus memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bapak Rita Wijaya mempunyai penyakit asam urat di kakinya sudah mengalami 2 tahun karena Bapak Rita Wijaya hanyalah seorang Tukang Ojek Pengkolan yang berpenghasilan tidak menentu dan tentunya pendapatannya pun tidak menentu. Karenanya kami ingin membantu keluarga Bapak Rita Wijaya untuk meringankan keadaan ekonominya pada di masa pandemi ini.
Setelah kurang lebih dua bulan kami melakukan fundraising, alhamdulillah banyak orang dermawan yang membantu menyalurkan hartanya untuk Bapak Rita Wijaya. Dari donasi yang kami kumpulkan kami membelanjakan dana tersebut untuk kebutuhan Bapak Rita Wijaya berupa sembako selain itu juga untuk meringankan ekonomi Bapak Rita Wijaya. Semua donasi telah disalurkan pada tanggal 12 Desember 2021. Dan Alhamdulillah Bapak Rita Wijaya sangat terharu dan bahagia karena banyak orang yang peduli kepada keluarga. Semoga menjadi bermanfaat dan berkah untuk kita semua, Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun