Mohon tunggu...
Alya Nabilla Septiani
Alya Nabilla Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello!

🤎✨

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mari Gemar Membaca dan Tingkatkan Kebiasaan Literasi

17 Juli 2021   18:15 Diperbarui: 17 Juli 2021   23:49 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pendidikan istilah yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Pendidikan merupakan salah satu elemen terpenting dalam kehidupan. Dengan adanya pendidikan, kita bisa membuka pintu gerbang menuju kesuksesan. Sebelum itu, kita harus mengetahui dahulu apa arti dari pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara, arti dari  pendidikan merupakan upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Berbicara mengenai pendidikan, tentu berkaitan erat dengan kegiatan membaca. Kegiatan literatur yang sampai sekarang masih sering ditinggalkan. Di kalangan pelajar masa kini, sebagian dari mereka bahkan masih ada yang belum paham mengenai arti dari literasi. Seperti yang dikemukakan oleh Education Development Center (EDC), literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya, dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.

Berdasarkan survei pada 2012 yang dilakukan oleh UNESCO, angka minat baca anak Indonesia hanya 0,001 persen. Ini artinya, hanya ada 1 dari 1.000 orang yang memiliki minat baca serius. Tak sampai di situ saja, menurut survei dari Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 menyatakan bahwa tingkat literasi di Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di urutan nomor 62, yang berarti Indonesia menjadi 10 negara terbawah dengan tingkat literasi terendah. 

Melihat data dari survei tersebut, ini membuktikan bahwa kesadaran membaca masyarakat Indonesia dan pelajar masih sangat memprihatinkan. Hal tersebut bisa dipengaruhi karena kurangnya motivasi siswa dalam kegiatan literasi, dan kurangnya dukungan dari sekitar seperti keluarga khususnya peran orang tua yang seharusnya sudah mengenalkan kebiasaan membaca kepada anak sejak dini. Tentu saja, ini sangat berdampak pada diri sendiri dan sekitar, yang mengakibatkan daya saing Indonesia menurun dan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Sangat disayangkan bukan? kita tidak ingin hal ini terus terjadi.

Padahal, literasi sangatlah penting. Dengan melakukan literasi, kita dapat memperoleh manfaat besar yang sangat berguna dalam kehidupan, yaitu melatih diri dalam  menganalisis, menambah kreativitas, dan meningkatkan kemampuan otak. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bahwa literasi bukan hanya soal membaca, tetapi memahami apa yang dibacanya dan soal aktivitas mengasah budi pekerti. Tentunya, literasi menjadi media yang sangat tepat dalam proses pengembangan diri dan karakter.

Seiring berjalannya waktu dan teknologi yang semakin canggih, kegiatan literasi kini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dengan akses sumber daya yang beragam seperti media cetak, koran, majalah, novel dan buku bacaan, ataupun menggunakan alternatif  lainnya yaitu secara online melalui e-book, perpustakaan digital, aplikasi belajar dan media sosial. Semuanya kini jauh lebih mudah, efektif, dan praktis. Khususnya untuk para pelajar yang berada di kota besar, hampir semuanya memiliki smartphone, yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mengakses kegiatan literasi digital.

Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini, yang mengharuskan kita menghabiskan sebagian besar waktu dengan berada di rumah, pasti kita akan merasa bosan dan jenuh. Tidak ada salahnya untuk mulai melakukan kegiatan literasi, guna mengisi waktu luang. Semuanya di mulai dari diri sendiri, dengan membiasakan aktivitas membaca maka akan menimbulkan budaya membaca. Itulah literasi, dari tidak tahu menjadi tahu, walaupun hanya di rumah saja kita dapat memperkaya pengetahuan dan tidak ketinggalan informasi.

Memang, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih kalah saing mengenai tingkat literasi masyarakatnya atau bisa dibilang darurat membaca, akan tetapi hal ini masih bisa kita perbaiki bersama. Tidak ada istilah terlambat dalam mengatasi suatu masalah. Sudah menjadi tugas kita untuk memperbaiki ini, khususnya bagi para pelajar Indonesia yang menjadi generasi penerus bangsa. Maka, kita harus mulai bergerak dan membuat perubahan. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika tidak hari ini, kapan lagi? Mari gemar membaca dan budayakan kegiatan literasi, agar kita dapat berguna bagi diri sendiri, lingkungan sekitar dan masyarakat.

Sumber 

tribunnews

Channel Youtube CNN Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun