Mohon tunggu...
Alyafani Yumna
Alyafani Yumna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Kepribadian Ganda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Interaksi Sosial di Lingkungan Masyarakat Indonesia Telah Pudar

9 Agustus 2022   18:43 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:51 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hampir semua masyarakat Indonesia mengetahui bahwa penduduk Indonesia terkenal dengan keramahan serta gotong royongnya. Bahkan masyarakat mancanegara yang pernah berkunjung dan singgah di Indonesiapun tidak dapat dipungkiri mengatakan demikian.

Sama seperti apa yang telah digambarkan dalam peribahasa "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing" peribahasa ini memiliki arti yaitu warga masyarakat Indonesia beranggapan bahwa jika sebuah perkerjaan dikerjakan secara bersama sama maka tidak akan membuat rasa lelah dan tidak terlalu memakan banyak energi atau tenaga.

Maka dari itu jika menebarkan kesedihan dan sebahagiaan bersama maka tidak menyebabkan rasa iri dan dengki didalam hari sebagian masyarakat.

Dari peribahasa diatas tersebut dapat di terapkan di dalam rukun masyarakat dan dapat menghasilkan sisi positif dalam masyarakat seperti kehidupan masyarakat lebih aman dan tentram, duduk bersama berbagi cerita, berbagi masalah dan berbagi rezeki. 

Setiap hari ada sekelompokan anak kecil yang sedang bermain dari permaian satu ke permainan lainnya dengan teman sebayanya serta ibu-ibu yang sedang berkumpul seperti memasak untuk acara pengajian atau arisan dan ada juga para kepala rumah tangga sedang berkerja sama membangun taman di suatu perumahan baru.

Sudah pasti sangat indah dan membuat siapapun kagum akan kebersamaan masyarakat Indonesia tentang interaksi sosialnya, tetapi semua itu mungkin hanya sebuah omong kosong dan harapan palsu.

Karena dengan berjalannya waktu dan meningkatnya perkembangan zaman yang ada semua penerapan dari peribahasa tersebut hari demi hari di hiraukan atau semakin memudar, realitanya adanya alat-alat modern membuat terjadinya pembatas diantara masyarakat.

Karena adanya pembatas tersebut membuat interasi sosial dikalangan masyarakat bernilai 20, karena ruang lingkup masyarakat yang rukun dan rajin gotong royong  serta komunikasi yang selalu berjalan rapih dan tentram menjadi semakin sedikit dilakukan. Kalau dalam keadaan tertentu dan membutuhkan saja masyarakat menghubungi tetangga atau kerabat terdekatnya.

Dengan adanya smartphone membuat masyarakat lupa akan tetangganya, bahkan kadang bertemu dengan tetangganya pun cuek tidak saling sapa, karena teknologi yang mudah dan cepat terjangkau kemanapun membuat masyarakat menjadi malas. 

Kita ambil contoh seperti ingin membeli sesuatu, zaman sekarang tinggal klik beli maka transaksi jual beli pun terjadi berbeda dengan dulu yang dimana kita harus pergi kepasar dan melakukan transaksi jual-beli bertemu langsung dengan pedagang. 

Contoh lain jika kita merindukan saudara jauh atau kita ingin menanyakan kabar mereka, biasanya kita melakukan metode kirim surat yang disalurkan melalui kantor pos yang waktu pengirimannya hingga berhari-hari untuk sampai kepada orang yang kita tuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun