Mohon tunggu...
alya
alya Mohon Tunggu... Mahasiswa UNS

Artikel bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Liputan DIKLISA untuk Menyambut Hardiknas 2025

3 Mei 2025   17:05 Diperbarui: 3 Mei 2025   17:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada 2 Mei 2025, seminar DIKLISA #1 sukses diselenggarakan dengan mengusung tema besar "Dialog Pendidikan, Literasi, Bahasa, dan Sastra." Acara ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. DIKLISA hadir sebagai ruang berbagi gagasan, pengalaman, dan semangat dalam bidang literasi, tidak hanya ditujukan untuk kalangan dosen, tetapi juga terbuka bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan literasi di Indonesia. Dalam seminar ini, peserta diajak untuk memahami pentingnya literasi sebagai pondasi utama untuk membangun peradaban yang lebih baik, sekaligus sebagai jembatan untuk mewujudkan kampus dan sekolah yang berdampak nyata bagi masyarakat sekitar.

Salah satu poin utama yang diangkat dalam diskusi adalah pendekatan 8-B yang dirancang untuk mendukung transformasi dunia pendidikan. Pendekatan ini mencakup: berniat untuk ibadah, berbahagia dan sejahtera, berbagi dan bercerita, berproduksi dan berinovasi, bergerak visioner, bersilaturahmi dan menjelajah semesta, beraksi dan berkreasi, serta bermitra untuk semua. Konsep ini menekankan bahwa literasi tidak hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga menyangkut nilai-nilai spiritual, kebahagiaan, kreativitas, inovasi, jejaring, serta kemitraan lintas bidang. Dalam suasana diskusi yang penuh antusiasme, para peserta saling berbagi pandangan dan pengalaman mengenai bagaimana literasi dapat diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan akademik maupun di masyarakat.

Salah satu pesan inspiratif yang banyak ditekankan adalah pentingnya membangun budaya literasi melalui gerakan Ratulisa atau Rajin Menulis dan Membaca. Ungkapan "Membacalah untuk menulis dan menulislah untuk dibaca umat sepanjang hayat" menjadi pengingat bagi seluruh peserta bahwa kegiatan literasi memiliki nilai yang tidak hanya bermanfaat secara individu, tetapi juga membawa dampak positif bagi umat manusia secara luas. Dalam sesi refleksi, peserta juga diajak untuk bercermin pada peran simbolik bintang, bulan, dan matahari, yang senantiasa memberi cahaya dan manfaat, meskipun tidak selalu terlihat oleh mata manusia.

Secara keseluruhan, seminar DIKLISA ini tidak hanya menjadi ruang dialog dan tukar pikiran, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun motivasi dan komitmen bersama dalam mengembangkan literasi sebagai bagian dari gerakan perubahan sosial. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan kebermanfaatan, para peserta diharapkan mampu meneruskan nilai-nilai yang diperoleh dalam seminar ini ke dalam kegiatan nyata di lingkungan masing-masing, sehingga cita-cita mewujudkan kampus dan sekolah berdampak dapat tercapai. Kegiatan ini juga memperkuat harapan bahwa literasi akan terus tumbuh menjadi kekuatan penting dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun