Mohon tunggu...
ALWI HILIR S.kom
ALWI HILIR S.kom Mohon Tunggu... Guru - Alwi hilir

Guru TIK SMK KALPATARU JAKARTA, dan mahasiswa magister pendidikan agama Islam di UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI JAWA BARAT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implemetasi Bio-komunikasi Berdasarkan Teknologi Informasi dan Budaya Pembelajaran

1 Agustus 2019   14:58 Diperbarui: 1 Agustus 2019   15:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GURU TIK SMK KALPATARU JAKARTA DAN MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI JAWA BARAT INDONESIA

Inovasi pembelajaran selalu dituntut untuk mampu menghsilkan beberapa terobosan baru dalam mempermudah, mempercepat dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Tidak terkecuali dalam penelitian ini diharapkam mampu memberikan konstribusi dalam menemukan beberapa  bahan pemikiran sebagai salah satu inovasi yang lebih mengakar paada kajian kemampuan otak yang distimulir dengan stimulus berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 

Berikut ini kajian yang lebih mendalam terhadap akselerasi pembelajaran yang didasarkan atas temuan prilaku bio-komunikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam kajian hakikat belajar, Belajar tentunya melibatkan gerakan-gerakam fisik dimana seseorang melakukan aktifitas untuk mendapatkan suatu pengetahuan dari apa yang dipelajarinya. Sementara berpikir adalah proses aktif otak dengan mengintegrasikan dengan bagian-bagian fungsional otak untuk menangkap atau merespon suatu stimulasi dari luar lingkungannya atau dari dalam. Kaitan otak dalam proses berpikir diawali pada analisis tentang sel-sel saraf yang disebut neuron. 

Di dalam otak terdapat jaringan antara sel-sel saraf yang sangat kompleks. Masing-masing mempunyai perkawanannya sendiri yang dapat saling berhubungan. Hubungan antara sel saraf timbul apabila sel saraf aktif. Dengan belajar dan berpikir akan tumbuh hubungan-hubungan baru antara sel saraf fungsional. Hal ini berarti  asosiasi. Makin banyak asosiasi yang terjadi makin rimbun hubungan antarneuron makin baik pula fungsi otak. Ini berarti orangnya makin cerdas. 

Jadi, kecerdasan seseorang tergantung pada kerimbunan antarneuron. Dasar anatomis dari kerja fungsional otak merupakan salah satu dari rangkaian berpikir, lokasi kerja alat tersebut di area prefrontal yang terletak disepanjang lobus frontal. (goldman) kerusakan pada bagian fontal akan menimbulkan kerusakan secara fisik maupun intelektual yang berperan dalam proses belajar dan berpikir. 

Ada 5 fungsi pengaturan prefrontal dalam control fungsi otak, yaitu:  Penahapan Urutan-urutan merupakan satu penahanan dalam proses alur masuknya berbagai informasi ke dalam otak. Termasuk didalamnya mempertahan informasi (temporang grading), pengelompokan menjaga keutuhan hubungan saling keterkaitan antara data yang sudah diimiliki sehingga memungkinkan untuk menyampaikannya kembali kapan saja, Motifasi Merupakan suatu fungus pemberian energy dan stimulasi terhadap respons yang diterima dan diarahkan pada tujuan tujuan tertentu dengan suatu  pemusatan stimulasi terhadap respons yang muncul dari bawah dan belakang otak, Respons Yaitu proses yang terjadi dimana informasi tersebut diproses melalui suatu mekanisme asosiasi dapat merupakan tindakan antisipasi rencana. Tanggapan respons monitoring atau pengamatan terhadap respons actual. 

Selanjutnya proses  ini akan dilanjutkan menuju tahapan yang lebih kompleks .Program Hampir sama dengan eksekutif control tetapi mengacu kepada pengungkapan rencana-rencana yangm mungkin timbul dimasa yang akan datang, berdasarkan memori akan hal-hal atau rencana-rencana yang telah diformulasikan  sebelumnya Penyelesaian Merupakan mekanisme kemampuan mental yang tinggi yang dimiliki seseorang untuk mengamati dirinya sendiri, termasuk kemampuan untuk mengulang sekaligus menghadapi keadaanya. Baik terhadap keadaan yang lalu, maupun yang akan terjadi kemudian, pada tahap ini neokorteks yang berkaitan erat deang amigdala mampu mengambil alih pengendalian kerja dari neokorteks dalam pengambilan keputusan, artinya keputusan yang diambil sangat diwarnai/dikendalikan oleh emosi bukan rasio. 

Perspektif teknologi informasi muncul ketika segala sesuatu yang berbatas oleh waktu, ruang dan tempat. Itulah yang dirasakan dalam semua bidang kehidupan sekarang ini. Tak luput dalam kajian ini penulis menemukan fenomena bahwa upaya menjelaskan bagaimana sebuah komunikasi bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan tentunya menemukan jejaring yang kuat di dalamnya. 

Fenomena jejaring atau sistem jaringan ini telah banyak diadopsi dalam dunia komunikasi, pendidikan, manajemen, ekonomi, dan sebagainya. Khususnya dalam bidang komunikasi, di mana model dan bentuk pendekatan komunikasi modern telah mulai bergeser kepada peran dan kedudukan sender dan receiver. 

Layaknya komunikasi virtual atau tidak memerlukan kehadiran secara hardwear akan tetapi proses komunikasi harus berjalan dengan efektif. Demikian juga dengan bentuk pesan dan media yang digunakan seakan bukan lagi menjadi hambatan sehingga receiver yang berada jauh terhalang jarak dan waktu akan tetapi komunikasi harus tetap efektif.

Berdasarkan hasil temuan mengenai biologi komunikasi otak kiri dan otak kanan yang jika dilihat secara hardwear tentunya tidak susah dan juga tidak mahal dalam analisanya akan tetapi dari sudut ruang dan kecepatan cukup sulit untuk menjelaskannya. Beberapa inovasi alat atau media pembuka takbir atau gejala yang memengaruhinya selalu berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun