Mohon tunggu...
Hikmatul Arif
Hikmatul Arif Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Resep 2017: Sesuatu yang Akan Dirindukan Tapi Pantang Untuk Diulang

16 Januari 2018   17:41 Diperbarui: 16 Januari 2018   18:06 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi mahasiswa farmasi itu tidak pernah mudah. Yup, itu 100 % benar. Banyak cobaan, banyak rintangan, dan banyak proses yang harus dilewati. Berbicara mengenai proses, memang tidak akan ada proses yang mudah. Kadang-kadang dalam proses itu butuh kerja keras, keringat dan air mata.

Saya merupakan mahasiswa baru jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Sebagai orang yang awam akan dunia kampus, maka saya akui sangat buta dengan seluk beluk dunia kampus baik itu perkuliahannya maupun keorganisasiannya. 

Di Farmasi Unhas sendiri terdapat satu organisasi bernama KEMAFAR UH ( Keluarga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin ) awalanya saya pikir untuk masuk menjadi warga KEMAFAR itu mudah, ya mungkin hanya dengan mengisi formulir dan wawancara saya sudah bisa bergabung di organisasi itu, tapi ternyata anggapan saya salah.

Menjadi anggota KEMAFAR punya jalan yang panjang sekali, banyak tahap dan proses yang harus dilewati. Untuk menjadi anggota KEMAFAR setidaknya kita harus melewati tiga tahap yang dikenal dengan istilah RESEP, PDKMF, dan OBAT. RESEP sendiri merupakan singkatan dari Reformulasi sikap, etika dan pola pikir dan juga biasa dikenal dengan istilah BA ( Bina Akrab) yang berlangsung selama 2 malan 3 hari dan dilaksanakan di luar kota Makassar. Namun sekali lagi untuk menuju RESEP juga tidak mudah, ada tahap pra RESEP yang harus dilewati terlebih dahulu dan itupun tidak mudah. Serius.

Kami (maba farmasi Unhas red) menjalani pra RESEP selama dua bulan lebih. Pembinaan mahasiswa baru dilakukan selama sabtu mnggu mulai dari pukul 07.00 wita -- 17.00 wita dan pembinaan kemudian lebih diintensifkan selepas kami final semester satu dari yang awalnya hanya sabtu minggu pembinaan menjadi setiap hari. Capek ? tentu saja. Jenuh ? jangan ditanya lagi. Namun, dibalik semua itu kami merasakan banyak benefit, seperti: lebih akrab satu angkatan, lebih disiplin waktu, lebih solid,dan berat badan bertambah pastinya ( efek scooty tiap pembinaan)

Dua bulan lebih pembinaan akhirnya kamipun tiba di tahap RESEP. Tahap yang konon kabarnya memang selalu dinantikan oleh warga KEMAFAR. Kami yang maba antusias sekaligus dumba-duma' untuk ikut kegiatan RESEP ini dikarenakan satu dan lain hal. Namun se-dumba-dumbanya kami, tetap harus kami hadapi, bagi kami ini tantangan yang harus ditaklukan, bagi warga KEMAFAR katanya kami ini ibarat orang yang bertamu dan mengetuk pintu si empu rumah. 

Persiapan fisik, mental, dan semua barang RESEP telah di packing jauh-jauh hari sebelumnya. Dan tibalah hari RESEP, 5 Januari 2017 di penginapan Bulutana Malino. Kami berangkat pukul 15.00 wita setelah pembukaan di fakultas menumpangi truk tentara menuju malino. Waktu itu saya ingat sekali, di wajah saya dan teman-teman maba terlihat jelas perasaaan was-was tentang apa yang menanti kami di Malino nanti.

Dari Makassar menuju Malino biasanya kita hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan, namun karena salah satu mobil ysng mengangkut kami ada masalah di tengah jalan akhirnya kami menunggu sekitar satu jam setengah sampai mobil angkutan kami yang baru datang. Alhasil kami sampai di penginapan lima menit sebelum salat isya. Disinilah kisah RESEP kami dimulai.

Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan pemeberian materi dari salah satu anggota KEMAFAR yaitu kak Muh. Nur Amir, S.Si.,M.Si.,Apt. Atau biasa disapa kak Nure', materi yang dibawakan kak Nure' sendiri cukup ringan yaitu menjadi mahasiswa hebat dan memang mengena bagi kami khususnya mahasiswa baru. Materi selesai tepat pukul 11.00 wita dan dilanjutkan dengan tidur sampai pukul 04.00 wita.

Setelah shalat subuh, kegiatan dilanjutkan dengan membaca Al-Quran bersama kemudian kultum hingga pukul 05.00 wita. Selesai kultum, maba kemudian diarahkan untuk melakukan senam Jarang Goyang di pekarangan penginapan. Acara senam ini tidak hanya diikuti oleh kakak OC dan maba, namun seluruh anggota KEMAFAR yang ikut menghadiri RESEP 2017. Selesai senam acara dilanjutkan dengan minum scooty yang notabenenya amat dibenci oleh maba (termasuk saya). Bagi kami setiap pembinaan, salah satu bagian pembinaan yang kami tidak sukai yaitu meminum scooty. Kami tidak scooty bukan karena rasanya yang tidak enak, namun aromanya yang amat amis seperti rasa air ikan belum dimasak dan tidak sedikit dari kami yang muntah-muntah karena meminum scooty. Fix, sebagian besar dari kami benci scooty.

Selepas senam dan minum scooty, acara dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama,selesai sarapan kamipun ganti baju dan bersiap-siap untuk diskusi dengan kakak-kakak senior KEMAFAR terkait dengan materi yang telah kami dapatkan sebelumnya, khusus GB saya mendapat materi sejarah pergerakan mahasiswa dan warga kemafar yang kami temani diskusi adalah kak Muhammad Aldila Satria S,Si yang merupakan kakak dari angkatan DESINTEGRATO12 ( angkatan 2012). Diskusi sendiri berlangsung lancar dan menyenangkan. Mungkin karena masih pagi dan cara pembawaan materi dari kak Aldila yang juga seru. Materi selesai sebelum salat zhuhur, jadi kami sempat makan siang terlebih dahulu sebelum salat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun