Mohon tunggu...
Alvriza Mohammed Fadly
Alvriza Mohammed Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi UPI 2020

A Student of Film and Television Study Program In Indonesia University of Education. Likes to write entertainment news and practicing journalistic production and distribution.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: "No Time To Die"

18 Oktober 2021   23:53 Diperbarui: 19 Oktober 2021   00:11 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster No Time To Die (Sumber : IMDb/ Universal Pictures)

Sudah berpuluh-puluh tahun film agen rahasia MI6 James Bond telah berdiri sebagai karya populer dalam kancah film bergenre laga. Dari Sean Connery dalam filmnya Dr.No, Timothy Dalton dalam film Licence To Kill, hingga Daniel Craig yang saat ini bermain sebagai agen rahasia tersebut dalam beberapa garapan film yang baru. 

No Time To Die merupakan hasil produksi film terbaru James Bond yang ke-5 dan sekaligus menjadi penutup bagi James Bond yang diperankan oleh Daniel Craig, karena sang aktor utama memutuskan untuk pensiun memainkan karakter tersebut setelah film ini. Setelah penundaan yang lama, film ini akhirnya rilis pada tanggal 30 September 2021. Film ini diperankan oleh bintang-bintang yang tak kalah terkenalnya seperti Rami Malek (Bohemian Rhapsody), La Seydoux (Inglorious Basterds), Ana De Armas (Blade Runner 2049), dan Lashana Lynch (Captain Marvel). 

Film ini berceritakan agen James Bond yang sedang menikmati masa-masa pensiunnya bersama kekasihnya  Madeleine Swann, tetapi pada saat mereka berlibur ke satu negara mereka mendapatkan serangan teror dari sekelompok bandit yang tidak diketahui. Setelah James Bond menyelediki secara lanjut ternyata mereka mempunyai asosiasi bersama SPECTRE, organisasi rahasia yang pernah diangkat dalam film James Bond sebelumnya (SPECTRE 2015). James Bond dipanggil kembali oleh M untuk menyelidiki secara dalam bagaimana mereka bisa 'hidup' kembali. Penyelidikan tersebut mengarahkan James Bond kepada penelurusan jejak penjahat rahasia yang dianugerahi oleh teknologi berbahaya.

Cerita yang dipenuhi oleh berbagai aksi yang menegangkan dan penokohan karakter kunci membuat film ini memicu beragam emosi. Struktur penceritaan dalam film ini menggunakan metode Simple Script, yaitu cerita dalam setiap babak film dapat dimengerti secara langsung oleh penonton. Alur yang digunakan dalam film ini yaitu alur maju dan mundur, dimana sebuah konflik terjadi karena rahasia pribadi dari seorang tokoh yang bocor hingga mengancam eksistensi tokoh James Bond. 

Terdapat moment yang akan membuat penonton bertanya-tanya karena cerita film ini mengangkat kejadian dari film SPECTRE sehingga akan anggun jika menonton terlebih dahulu film sebelumnya, agar mengerti konflik yang terjadi di film ini. Dalam menelaah cerita film No Time To Die, bisa dikatakan film ini mempunyai cerita yang indah sebagai penutup dari serial James Bond yang diperankan oleh Craig.

Akting luar biasa dari semua pemeran yang terlibat dalam  film ini seakan-akan membuat film lebih hidup dari awal babak  hingga akhir babak film, sehingga tidak terkesan membosankan. Penguasaan laga yang dilakukan oleh mereka pun terlihat realistic, tetapi tidak semua adegan laga dalam film tersebut terlihat mengesankan karena ada hal yang tidak dijelaskan dalam film tersebut. Secara keseluruhan, pemeran telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus untuk film No Time To Die.

Seperti biasanya, Film James Bond akan selalu dihadiri tokoh wanita sidekick yang disebut 'Bond Girls'. Ana De Armas yang memerankan Paloma akan menjadi tokoh pembantu James Bond dalam suatu  misinya di negara Jamaica. Sayangnya, film No Time To Die menampilkan Bond Girl tersebut hanya beberapa menit sehingga terasa hambur. Mungkin alangkah baiknya karakter tersebut hadir sampai akhir film karena jika dilihat dari pembentukan karakternya, terdapat potensi yang membuat karakter Paloma bisa seperti Vesper dalam film Casino Royale. 

Alih-alih menampilkan Bond Girl yang baru, film ini menampilkan agen wanita baru yang menjabat sebagai 007 setelah Bond pensiun. Meskipun terlihat sedikit aneh di awal-awal penceritaan film, karakter tersebut ternyata membantu sekali dalam mendukung karakter Bond sebagai agen utama. Hal yang luar biasa dari tokoh-tokoh dalam film ini adalah tokoh antagonisnya, Safin karena dia berbeda dari tokoh antagonis James Bond yang sebelumnya. Safin sangat membahayakan James Bond dari segala aspek karena dia menguasai suatu markas besar yang mengerjakan projek rahasia bernama Heracles.

Dengan demikian, Film No Time To Die adalah film James Bond terakhir yang sukses sebagai penutup manis untuk Daniel Craig dan  membuat penonton meluapkan beragam emosi. Setelah penundaan yang begitu banyak akibat beragam halangan, akhirnya secara kritik dan finansial film ini bisa dikatakan sukses, walaupun masih ada kekuarangan yang masih terlihat. Seakan-akan film ini seperti film LOGAN yang dipersembahkan sebagai tanda terimakasih kepada Hugh Jackman setelah pensiun memerankan Wolverine setelah 17 tahun.

Rating : 7.5/10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun