Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ajarkan Puasa pada Anak Sesuai Perkembangan Kognitifnya

9 Mei 2019   21:21 Diperbarui: 9 Mei 2019   21:38 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Ajarilah ilmu (agama) kepada mereka dan adab."- Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan, dimana pada bulan ini seluruh amal ibadah umat muslim dilipat gandakan oleh Allah SWT. Wajib bagi umat muslim yang sudah baligh untuk menunaikan ibadah puasa selama 1 bulan penuh untuk melatih ketaatan kepada Allah dan melatih hawa nafsu.

Lalu apakah anak usia dini yang belum baligh wajib untuk berpuasa?

Anak-anak yang belum baligh hukumnya sunnah saat puasa Ramadhan. Ketika mereka mengerjakannya. Mereka akan dapat pahala. Tapi jika mereka tidak berpuasa atau membatalkan puasanya, tidak mendapat dosa.

Namun sebagai orang tua yang bertanggung jawab atas anak yang merupakan amanah dari Allah, akan lebih baik jika orang tua mengajari anak untuk menunaikan puasa sebagai proses pembiasaan diri.

Menurut pengalaman pribadi saya ketika saya kecil. Orang tua saya meminta saya untuk menunaikan puasa Ramadhan. Namun saya menolak karena alasan yang pasti dinyatakan anak yaitu lapar dan haus. Namun orang tua saya tidak menyerah. Sekali dua kali saya tidak puasa masih dibiarkan. Tapi hari-hari berikutnya saya di minta untuk belajar puasa setengah hari. Mulai dari sahur, kemudian setelah subuh sudah tidak boleh makan dan minum sampai waktu adzan dhuhur. Saat dhuhur saya boleh buka puasa. Namun setelah buka puasa, saya harus melanjutkan puasa lagi sampai maghrib.

Namun, untuk menu buka puasa, saya boleh memilih apa yang saya suka. Itu merupakan salah satu reward untuk saya. Orang tua saya juga berjanji akan membelikan baju baru untuk lebaran jika saya puasa selama 1 bulan. Karena ketika saya kecil, ekonomi kelurga saya dibilang berkecukupan ke bawah. Baju baru bisa saya beli 1 tahun hanya 2 kali. Jadi ketika lebaran, saya sangat senang karena mendapat baju baru.

Dari cerita yang saya alami di atas, tentunya sebagai orang tua atau pendidik dapat memahai bagaimana mengajarkan puasa bagi anak usia dini. Memang tidak semua anak mudah untuk di ajak berlatih puasa. Jadi sebagai orang tua, kita merlu memunculkan dorongan atau motivasi untuk anak agar mereka mau untuk berpuasa.

Bisa dengan bermacam cara. Salah satu yang paling penting adalah menjelaskan kepada anak makna berpuasa dan manfaatnya bagi kita. Seperti menjelaskan bahwa puasa adalah kewajiban dari Allah yang wajib dilakukan umat muslim. Kemudian jelaskan juga kepada anak, apa yang di peroleh ketika berpuasa, seperti badan sehat dan juga pahala yang banyak.

Menjelaskan berpuasa kepada anak pun, orang tua harus menyesuaikan usia anak. Agar kita tahu bahasa yang dimengerti anak karena itu berpengaruh terhadap perkembagan kognitifnya. Karena bagaimanapun, untuk anak usia dini yang masih terlalu kecil, pembahasan tentang agama, akhirat, Tuhan, ibadah adalah hal yang abstrak bagi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun