Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orangtua, Pahami Inteligensi Anak dan Hati-hati dalam Menstimulusnya

25 Maret 2019   07:13 Diperbarui: 26 Maret 2019   14:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.info-kesehatan.net

Albert Einstein said, "Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid." Artinya, setiap orang itu jenius. Tapi jika kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya untuk memanjat pohon, maka seumur hidupnya ia percaya bahwa dirinya bodoh.

Pernyataan Albert Einstein di atas menyatakan bahwa janganlah kita menjudge orang dari kemampuannya terhadap satu hal atau bidang saja. Namun, setiap orang mempunyai bakat dan inteligensi yang berbeda-beda dan kamu tidak punya hak untuk menghakimi hasil kerja keras mereka.

Tidak ada anak bodoh atau anak pintar, yang ada adalah anak yang memiliki kecerdasan pada bidangnya masing-masing. Ya, sebagai pendidik atau orang tua, harusnya tau anak itu cerdas dan berbakat pada bidang apa. 

Bukan malah memaksakan anak untuk menekuni suatu bidang yang dia tidak tertarik atau bahkan tidak berbakat di dalamnya dan mengubur bakatnya dalam-dalam. 

Itu sama saja dengan kita sebagai orang tua atau pendidik yang gagal karena sudah mematikan kognisi anak. Apalagi saat kita memarahi mereka dengan mengatakan mereka bodoh dan nakal. Padahal kita sendirilah yang telah gagal mendidiknya.

Saya jadi teringat tentang suatu drama yang pernah saya saksikan saat saya sedang menghadiri acara Farewell Party di kursusan saya di Kampung Inggris. Drama tersebut berjudulkan "Idiot and Genius". 

Singkat cerita di dalam drama tersebut ada 5 siswa dan 1 guru. Dua siswa disebut si genius yang bernama Ari dan Susan karena mereka berhasil menemukan penemuan baru. Tiga siswa yang disebut si idiot yang bernama Reno, Ana, dan Bobi.

Pada dasarnya Ana yang memiliki kelebihan dalam fotografi, namun orang tuanya melarang dan menyuruhnya untuk sekolah teknik, begitu juga dengan Bobi, dia pandai bermain musik namun nasibnya sama dengan Ana.

Suatu hari, Ana bersama kameranya sedang asik memotret sekitarnya. Namun, seorang guru datang dan mengambil kameranya kemudiam membantingnya. 

Guru tersebut marah dan mengatai Ana idiot karena selalu membuang-buang waktu dengan kameranya tapi dalam pelajaran dia selalu mendapat nilai rendah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun