Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Social Awareness is The Way to Get Love

14 November 2018   10:07 Diperbarui: 14 November 2018   13:12 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi sadar sosial adalah penting untuk hubungan yang sehat, baik pribadi maupun profesional.

Ketika kalian berempati kepada orang lain, kemudian membantunya, dan memberi mereka sedikit dari apa yang kalian punya. Ketika kita seperti itu lalu pernah kah ada seseorang yang lalu memandang kita remeh, atau seakan-akan mereka berfikir bahwa mengapa kita melakukan hal seperti itu padahal hasilnya adalah nihil. 

Ketahuilah sahabat. Tidak ada yang sia-sia selama kita tulus berbuat sesuatu. Apalagi membantu seseorang yang sedang membutuhkan bantuan kita. Namanya membantu juga kita tidak boleh mengharap imbalan kan, karena itu kesannya akan tidak tulus. Namun, setidaknya kita mendapat cinta dan kasih sayang dari orang-orang yang sudah kita tolong.

Apa itu Social Awareness (kesadaran sosial)?

Kesadaran sosial adalah representasi jiwa seseorang akan dirinya sendiri dan orang lain (Wegner & Guiliano, 1982). Prasolova- Forland (2002) kemudian mengemukakan bahwa kesadaran sosial berhubungan dengan kewaspadaan seseorang terhadap situasi sosial yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain, sehingga individu dapat menjadi tahu dan menyadari hal- hal yang terjadi di sekelilingnya, seperti mengenai apa yang orang lain lakukan, apakah seseorang terlibat dalam suatu percakapan dan dapat diganggu, siapa saja yang berada di sekitar, dan keadaan apa yang sedang terjadi. Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami dan secara tepat bereaksi terhadap masalah luas masyarakat dan perjuangan interpersonal. Ini berarti bahwa menjadi sadar sosial berhubungan dengan kesadaran akan lingkungan kalian, apa yang ada di sekitar Anda, serta mampu menafsirkan emosi orang-orang yang berinteraksi dengan kalian secara akurat.

Teori-teori yang mencakup kesadaran sosial.

Kesadaran sosial membutuhkan kompetensi di bidang-bidang seperti kecerdasan emosional dan empati. Secara teoritis, kesadaran sosial sebenarnya merupakan kerja antar berbagai konsep sekaligus.

  1. Sensitivitas sosial berarti empati untuk orang lain dan kemampuan untuk menyimpulkan
  2. Wawasan sosial berarti penilaian moral dan kemampuan untuk memahami situasi dengan cepat
  3. Komunikasi sosial berarti kemampuan untuk berinteraksi secara tepat dengan orang lain, termasuk interaksi pemecahan masalah

Bagaimana membangun kesadaran sosial

  1. Tingkatkan keterampilan mendengarkan kalian. Ikuti kursus singkat dalam keterampilan komunikasi yang efektif.
  2. Perhatikan interaksi dengan orang lain. Sadarilah apa yang mereka katakan, bagaimana mereka mengatakannya dan apa yang mereka lakukan.
  3. Identifikasi keadaan emosi orang lain. Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan dan perhatikan bagaimana mereka menanggapi peristiwa eksternal, seperti seseorang menyapa mereka atau meminta mereka melakukan sesuatu.
  4. Pikirkan tentang perasaanmu. Bagaimana perasaan orang lain itu membuat kalian merasa?
  5. Pikirkan sebelum kalian menjawab dan berikan jawaban yang jelas.

Kiat Kesadaran Sosial Untuk Anak Usia Dini

Pada usia dini ini, beberapa anak mungkin mengalami kesulitan mengenali perasaan dan kebutuhan orang lain. Kita dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan ini dengan cara berikut.

  1. Coba Role-Playing With Your Child. Mulailah dengan menyebutkan perasaan seperti senang, sedih, atau lelah, dan bergiliran dengan anak memerankannya dan menebak emosi apa yang sedang ditunjukkan.
  2. Gunakan Waktu Cerita untuk Mengembangkan Kesadaran Sosial Anak. Kalian dapat membaca buku-buku seperti buku dongeng dan sebagainya. Sewaktu kalian menelusuri ceritanya, hentikan dan tunjukkan perasaan atau reaksi para tokoh itu dan tanyakan kepada anak bagaimana perasaan mereka atau apa yang akan mereka lakukan jika mereka berada dalam situasi yang sama. Tanyakan bagaimana tindakan karakter dalam buku itu membuat orang lain merasa, dan minta mereka memerankan emosi-emosi itu.
  3. Bicarakan Dengan Anak Tentang Interaksi Sosial Real-Life. Soroti percakapan kalian dengan teman, anggota keluarga, atau petugas di supermarket yang terjadi saat anak kalian hadir. Minta mereka untuk mendeskripsikan kata-kata, bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang dipertukarkan. Tanyakan apa yang anak kalian pikir orang lain rasakan di akhir percakapan, dan minta mereka untuk menggunakan boneka binatang mereka untuk menunjukkan kepada kalian apa yang akan dilakukan anak dalam situasi itu.
  4. Tanyakan Anak Tentang Perilaku dan Perasaan Hewan Peliharaan. Misalnya, kalian dapat menanyakan bagaimana perasaan anjing keluarga setelah tidak mendapatkan traktiran atau ketika mereka ditegur karena melompat di sofa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun