Mohon tunggu...
alvin yesaya
alvin yesaya Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Kemaritiman, pendidikan, dan literatur. Coastal Engineer

Pengamat Kemaritiman, pendidikan, dan literatur. Coastal Engineer. Jalasveva Jayamahe

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk Memperingati Hari Tsunami Internasional

5 November 2018   16:43 Diperbarui: 5 November 2018   16:54 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lama duka tsunami yang terjadi di Sumatera, Aceh di tahun 2004, tsunami dan gempa bumi kembali menerjang bumi nusantara di Sulawesi, Palu pada tanggal 28 September 2018. Menurut data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2.113 Orang Meninggal Dunia dan 1.309 Orang Hilang. (https://bnpb.go.id/). 

Tentu saja ini menjadi luka yang mendalam bagi segenap bangsa Indonesia khususnya warga Palu yang kehilangan sanak dan saudaranya. Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu di bumi pertiwi karena Indonesia terletak di lingkaran api pasifik. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi dan memiliki tanah yang sangat subur. 

Di lain sisi, bom waktu bencana gempa, gunung meletus, hingga tsunami mengintai hampir seluruh lokasi di Indonesia. Sudah saatnya seluruh Warga Negara Indonesia sadar dan pela terhadap potensi bencana alam di bumi pertiwi. Salah satu potensi bencana yang dapat memiliki daya hancur besar adalah tsunami.

Tsunami berasal dari bahasa Jepang, ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang/ombak. Sebuah kejadian dapat dikatakan tsunami apabila terdapat sekumpulan ombak dengan panjang dan periode gelombang yang sangat besar menghantam pesisir pantai. 

Tsunami dapat terjadi akibat gempa yang sangat besar di lautan, terjadi letusan gunung berapi bawah laut, maupun terjadinya patahan atau longsor dibawah laut. Besar tsunami dapat mencapai ketinggian 10 meter karena terjadinya penjalaran gelombang dari pusat terbentuknya tsunami hingga ke pesisir pantai. Mekanisme ini dapat terlihat seperti gambar berikut.

https://www.waikatoregion.govt.nz/
https://www.waikatoregion.govt.nz/
Tsunami yang mencapai bibir pantai dapat menjalar antara 5 menit-60 menit tergantung dari pusat gempa atau pembentukannya. Energi dari tsunami sangatlah destruktif yang dapat menghancurkan bangunan dan sebanding dengan tinggi tsunami yang dihasilkan. Dilansir dari nytimes  bahwa tsunami di Tohoku, Jepang 2011 diibaratkan seperti ratusan panser ,menghantam dari laut. 

Meskipun hanya berupa "air", dengan kecepatan yang tinggi , air dapat menjadi sekeras benda padat. Tsunami dapat menghancurkan gedung-gedung raksasa dan meluluh lantahan pohon-pohon besar dengan kekuatannya.

tsunami source in Indonesia
tsunami source in Indonesia
Kejadian tsunami di Indonesia dapat terbilang cukup banyak dibandingkan dengan beberapa Negara di dunia. Gambar diatas yang diambil dari laman itic.ioc-unesco.org yaitu tsunami yang terjadi di Indonesia dari tahun 1610-2017 dengan berbagai penyebab seperti gempa bumi, longsor, ataupun aktivitas vulkanik. Beberapa sejarah tsunami dengan kematian lebih dari 2000 orang terjadi di tahun 1674 di laut Banda, 1883 akibat meletusnya gunung Krakatau, serta gempa Aceh 2004, dan Palu 2018. 

Melihat dari data tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa potensi terjadinya bencana tsunami di Indonesia sangatlah tinggi.Pengetahuan yang baik terhadap bencana sangatlah dibutuhkan oleh . Beberapa hal perlu dilakukan untuk mengantisipasi bencana tsunami:

1.Memahami lokasi-lokasi evakuasi saat terjadi tsunami. Ikuti rambu-rambu bahaya tsunami dan jalur evakuasi. Akan lebih baik apabila sudah mengingat lokasi-lokasi untuk tempat perlindungan tsunami .

2.Gempa bumi, salah satu pertanda terjadinya tsunami.Meskipun tidak semua gempa akan menghasilkan tsunami, apabila merasakan gempa yang sangat besar, khususnya untuk mereka yang merupakan kota delta, segeralah keluar rumah untuk evakuasi dan mencari tempat tinggi/ tempat perlindungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun