Mohon tunggu...
Alvin Wahyu Kurnia
Alvin Wahyu Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk Belajar, Bukan Menulis untuk Menggurui

Saya adalah seorang Mahasiswa Universitas Terbuka Semester 4 yang baru mendalami ilmu kepenulisan. Kegiatan sehari-hari kuliah, Pengacara (Pengangguran Banyak Acara), Jualan Desain Vektor bersama Teman, Bersepeda, dan tidak suka bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunning Kruger-Effect Part 2: Paradoks

12 Agustus 2021   06:37 Diperbarui: 12 Agustus 2021   06:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya kemarin sempat terprovokasi ketika melihat sebuah iklan postingan seorang yang banyak followernya di Instagram, postingannya kurang lebih seperti ini "Jangan menunggu Expert untuk berbagi". 

Saya rasa kata-kata ini benar juga, tetapi memang setiap orang punya caranya masing-masing untuk menjalani hidup dan mengisi hari-harinya dengan sesuatu, dan saya tidak masalah jika ada orang yang bilang seperti itu, namun ketika waktu SMA dulu, saya sering terombang-ambing tidak karuan ketika ada orang yang bilang seperti itu, sontak saya langsung mbatin "kalau nggak Expert, lantas apa yang mau dibagikan", nah itu kesalahannya menurut saya, mereka hanya ngomong modal cangkem, tidak punya strategi dan solusi berdasarkan apa yang telah ia ungkapkan tersebut. 

Memang berbagi tidak harus menunggu Expert dulu, itu benar adanya, suatu misal juga kalau ada yang ngomong "sedekah itu nggak harus nunggu kaya dulu" ya, its okay, itu bener sekali, akan tetapi, saran saya jangan mudah terprovokasi dengan apa yang telah mereka ungkapkan tadi, mereka nggak tahu kehidupanmu, mereka hanya cari audiens supaya yang komen banyak, atau yang follow banyak, sehingga membuat konten yang bisa menimbulkan omongan yang nggak enak didengar, dan ramai diperbincangkan di sosial media, atau di share banyak orang.

Dalam hal ini, jangan mudah percaya oleh omongan siapapun, namun, bukan berarti kita harus bersikap menutup diri, sehingga ke fanatikan terhadap satu guru membuat omongan orang berilmu yang lain tidak kalian dengarkan, namun justru hal itu bisa kita jadikan sebagai alternatif tools cadangan, ketika di suatu situasi, keilmuan guru yang kita ikuti tidak memberikan jalan keluar terhadap masalah yang sedang kita hadapi, atau mungkin sebagai pengetahuan umum saja, supaya pemikiran kita lebih bijak lagi dalam menjalani hidup dan menghadapi berbagai macam orang dan karakter. 

Namun nyatanya, segala hal penuh ketidakpastian, jadi apapun prinsip dirimu yang ingin kalian lakukan, maka segera lakukan, meskipun itu bertentangan dengan kelompok tertentu, asalkan hal itu masih dalam ranah kebaikan. 

Berbagi memang nggak harus nunggu Expert dulu, jika memang dirimu ingin menjadi seorang konten kreator, karena hidupmu bergantung kepada konten-konten yang setiap hari kamu share, kemudian dilihat orang, jadi, jangan jadikan ungkapan-ungkapan orang yang tak dikenal yang tiba-tiba berseliweran di sosial media sebagai halangan untuk menghentikan langkahmu, terus berkarya dan semoga sukses di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun