" Sekitar seratus ribu rupiah." jawabku.
" Jika kita menjadi rekan bisnis apakah kamu mau, aku akan menanam modal seratus ribu dan kamu bisa membeli tempat semir sepatu ?" tanyanya.
" Tapi ingat kau juga harus membayar bunga kepadaku seribu rupiah, setiap kau mengangsurnya." kata bapak itu lagi. Aku bingung harus menjawab apa tapi itu merupakan penawaran yang menggiurkan.
" Bagaimana apa kau setuju ?" tanyanya sambil mengulurkan tangan kepadaku meminta persetujuan.
" Baiklah pak, aku menerima penawaranmu." jawabku sambil menjabat tangannya.
" Ini sepatunya sudah selesai disemir pak." ucapku sambil membereskan peralatan semir.
" Ini uangnya dan uang semir sepatu yang seharusnya aku bayar tadi kuanggap sebagai angsuran pertamamu." jawab bapak itu sambil berdiri .Â
Aku pun ikut berdiri dan mengangguk-anggukan kepala sebagai tanda jawaban darinya. Bapak itu pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkanku aku pun juga ikut melangkahkan kakiku meninggalkan tempat itu. Namun baru beberapa langkah bapak itu berhenti dan menghadap kepadaku seraya berkataÂ
 " Oh iya hampir lupa besok tolong temui saya di SD Garuda itu ya."
" Buat apa ya pak." tanyaku yang kebingungan.
" Besok kamu mulai sekolah di sana, tenang saja peralatan sekolah biar saya yang menyiapkan." kata bapak itu yang membuatku terkejut.