" Bisa pak bisa, mari biar saya semir." ucapku sambil mengeluarkan alat semir dari kotak kayu.
 " Sudah berapa lama kamu kerja seperti ini Nak ? " tanya bapak itu sambil mengambil duduk di depanku.
" Sudah dua tahun saya menjadi tukang semir sepatu pak sejak nenek tidak bekerja lagi di ladang" jawabku sambil memulai menyemir sepatunya.
" Apa kau tidak sekolah Nak." tanya bapak itu kepadaku.
" Tidak pak, saya tidak sekolah." ucapku kepada bapak itu.
" Jika ada seseorang yang menawarimu untuk sekolah apakah kamu mau menerima tawaran itu ? " tanya bapak itu sambil memandangku.
" Emmm....mau pak." jawabku dengan menunduk.
" Baiklah." katanya.
" Apa kau tidak khawatir membawa peralatan semir dengan kotak kayu yang rapuh itu ?" tanya bapak itu.
" Ah... ini sebenarnya sih iya, tetapi aku belum punya uang untuk membeli yang baru." jawabku.
" Berapa harga kotak semir yang akan kau beli?" tanyanya padaku.