Mohon tunggu...
Alvina Khoiriyah
Alvina Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bermimpi menjadi penulis

life is not easy but it's a simple

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Literasi dengan Mengembangkan Ruang Baca

21 April 2021   08:10 Diperbarui: 21 April 2021   08:13 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mengembangkan ruang baca

"jika ratusan anak memperoleh pendidikan, ratusan juta akan terangkat dari jurang kemiskinan"

(Room to read )

John menyakini bahwa perubahan dunia dimulai dari anak-anak yang terdidik dan melek aksara. Berawal dari kunjungannya di sebuah sekolah di negar berkembang yang sangat tidak terurus mebuat dia tergugah dan ingin mencipatkan sesuatu yang bernilai lebih untuk pendidikan anak-anak di sana. Dari sisni berdirilah sebuah gagasan membentuk sebuah organisasi nirlaba yang john dan rekan-rekan kerjanya memberikan istilah dengan nama "ROOM TO READ". Room to read ini selain melakukan pendirian perpustakaan dan perbaikan sekolah untuk anak-anak, dia juga menyediakan beasiswa pendidikan bagi anak perempuan serta menerbitkan bermacam-macam buku sendiri untuk mengisis perpustakaaan sesuai dengan bahasa ibu mereka.

Melalui room to read ini mampu menggerakkan banyak orang kaya, pejabat, aparat Negara, dan kaum filantropi untuk berinvestasi. Sistem yang John katakana bukan meminta sumbangan atau dana, tetapi berinvestasi pada pendidikan. Yang John bangun ini adalah sebuah organisasi global untuk kesadaran literasi dan kesetaraaan gender. Oganisasi ini merupakan salah satu organisasi amal yang tumbuh paling pesat dan paling banyak mendapatkan pengahrgaan salah satunya John mendapatkan "Nominasi World Childreen's Prize".

Disini dapat saya temukan bahwa motto dari room to read "perubahan dunia dimulai dengan anak-anak berpendidikan".   

Dalam pelaksanaanya room to read menggunakan metide hibah --tantangan, dengan cara mengajak dan mendesak masyarakat lokal untuk bekerja sama dalam pendirian sebuah perpustakaan atau sekolah yang akan di bangun atau didanai oleh room to read.

Keunggulan dari hibah- tantangan ini antara lain:

  • Dapat bekerja dengan masyarakat lokal yang termotivasi.
  • Dana yang di dapat dari investor tersebar dengan luas.
  • Memberikan motivasi yang besar pada para investor untuk program room to read.

Ada tiga atribut yang diutamakan oleh room to read dalam perekrutan staff dan rekan kerjanya, berikut atribut tersebut:

  • Hasrata , berupa ketekunan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif untuk pendidikan.
  • Pengalaman, untuk perekrutan staff bagi siapapun yang sudah memiliki pengalaman bekerja dalam perusahaan atau bidang pendidikan lainnya akan sangat diutamakan dapat diterima. Karena akan meiliki pandangan bisnis dalam mengelola manajemen organisasi ini kedepannya.
  • Kekuatan etos kerja, siapapun yang mampu mengatasi hambatan dengan jalan yang baik, pasti dia seorang yang memiliki plan dan management permasalahn yang baik, serta strategi yang dia gunakan sangat baik dan mampu memahami dan mengaplikasikan strategi dengan konteks permasalahan dengan benar.

Room to read menghadirkan sesuatu yang berbeda:

  • Tidak pernah menyebut room to read sebagai organisasi amal, tetapi organisasi dan sebuah gerakan.
  • Mereka tidak pernah meminta sumbangan, akan tetapi menyebutnya sebagai investasi. Karena tidak ada keuntungan yang lebih besar kecuali pendidikan.
  • Room to read dikelola layaknya sebuah bisnis.
  • Menjalankan operasi penggerakan dan pengeluaran seefisien mungkin, dan cara penelitian yang digunakan dengan cara informal juga dilakukannya.

#Pesan dari room to read

Seharusnya tidak ada satu pun anak-anak yang diberi tahu bahwa mereka lahir di tempat yang salah, dan waktu yang salah yang membuat mereka tidak dapat merasakan manisnya dan kerasnya pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun