Mohon tunggu...
Alvin
Alvin Mohon Tunggu... Mahasiswa - tugas

ok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Perhatian Khusus

18 April 2021   22:40 Diperbarui: 18 April 2021   23:25 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan sebuah negara kesatuan yang berbentuk republik yang menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang sudah harus ditaati pula oleh seluruh masyarakat yang ada di Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri seperti yang kita ketahui memiliki arti "Berbeda-beda tetapi tetap satu", yang dapat diartikan pula bahwa sebagai negara yang terdiri atas pulau-pulau, terdapat banyak provinsi, suku bangsa, agama, itu semua tidak menjadi tembok penghalang bagi masyarakat Indonesia untuk bersatu. Dari semboyan tersebut pula diadaptasi menjadi sebuah norma tidak tertulis yang harus ditaati oleh semua masyarakat Indonesia.

Manfaat adanya semboyan bagi persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia dengan kemajemukan masyarakatnya ialah mempertahankan tatanan masyarakat yang ada. Bhinneka Tunggal Ika berfungsi sebagai pedoman masyarakat Indonesia dalam melakukan sebuah interaksi sosial antar masyarakat. Jika suatu interaksi sosial berjalan dengan baik, maka otomatis situasi aman, damai dan tentram pun akan tercapai.

Namun ketentraman sosial yang lekat pada masyarakat Indonesia ini pun sejatinya tidak selalu berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. Bila perlu membuat ringkasan dari penyimpangan -- penyimpangan sosial yang ada maka akan banyak sekali kasus-kasus yang akan dibahas.

Adanya kasus penyimpangan sosial yang diciptakan oleh masyarakat tidak lain dan tidak bukan ialah karena adanya sebuah kesenjangan sosial yang menjadi sebuah bukit tinggi yang harus dilewati oleh masyarakat yang berada pada tingkat ekonomi rendah.

Masyarakat Indonesia yang dikenal dengan kemajemukannya tidak hanya pada suku, agama, budaya dan lainnya. Kemajemukan masyarakat Indonesia juga terlihat dari strata sosial masyarakat yang ada.

Strata sosial ekonomi masyarakat Indonesia secara garis besar dikelompokkan menjadi masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi, masyarakat dengan tingkat ekonomi sedang, dan masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.

Perbedaan masyarakat dari strata ekonomi sangat menonjol dan dapat dilihat secara jelas. Pertanyaan yang cocok untuk disampaikan adalah, bagaimana kesenjangan ekonomi dapat terjadi sementara interaksi sosial yang ada harus tetap dipertahankan? Apakah hal tersebut tidak menjadi suatu titik mundur masyarakat yang berekonomi tingkat rendah apabila menjalin suatu interaksi dengan masyarakat dengan strata ekonomi yang lebih diatas mereka?

Poin terpenting yang harus dipahami adalah jika memang benar, akibat adanya perbedaan strata ekonomi tersebut menjadikan masyarakat yang berada di tingkat paling rendah merasa bahwa dirinya tidak pantas menjalin sebuah interaksi atau komunikasi sosial dengan masyarakat yang mempunyai tingkat ekonomi diatasnya.

Apa yang menjadikan seseorang dalam masyarakat dikelompokkan menjadi bagian dari kelompok masyarakat strata ekonomi rendah? Hal yang menjadi sorotan paling penting ialah dari pekerjaan. Seseorang dalam suatu masyarakat yang dikelompokkan dalam strata ekonomi terendah biasanya mempunyai pekerjaan yang kurang dapat mengakomodasi semua kebutuhan yang ada dalam hidupnya. Pekerjaan merupakan hal paling mendasar yang menjadikan seseorang dalam masyarakat masuk kedalam strata ekonomi yang ada.

Sejatinya, pekerjaan pun bisa saja dapat mengakomodasi kebutuhan yang ada. Namun semua kembali lagi pada tanggungan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang melakukan pekerjaan. Sebagai contoh,  seorang kepala keluarga memiliki pekerjaan sebagai ojek online yang sedang dibutuhkan masyarakat luas. 

Jika seorang kepala keluarga tersebut hanya mempunyai dua tanggungan yaitu istri dan satu anak saja, mungkin ojek online menjadi pekerjaan yang membuat kepala keluarga tersebut mengangkat strata keluarganya. Namun pada keadaan sebenarnya, tanggungan kepala  keluarga tersebut terdiri dari 5 kepala. Yaitu istri beserta 4 anak. Maka bekerja menjadi ojek online masih jauh untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun