Mohon tunggu...
Alvidha Ayu Sudiono
Alvidha Ayu Sudiono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Kasus KDRT yang Terjadi pada Masa Pandemi Berdampak terhadap Kesehatan Mental Perempuan dan Anak

4 Juli 2021   10:00 Diperbarui: 4 Juli 2021   12:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 yang menyebabkan orang lebih banyak berkegiatan di rumah dapat menimbulkan berbagai masalah baru dalam keluarga, termasuk tindak kekerasan. Banyak sekali kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa perempuan dan anak. Hal ini berdampak terhadap kesehatan mental perempuan dan anak.

Dengan berbagai pembatasan di tempat kerja, tempat atau fasilitas umum, dan sekolah mengakibatkan pembelajaran dilakukan secara daring dan diharapkan pengawasan dan pendampingan belajar di rumah oleh orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting bagi anak. Ketiadaan orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah juga mengakibatkan anak menjadi malas dan enggan untuk bersekolah.

Komnas Perempuan melaporka bahwa KDRT menjadi kasus yang kekerasan yang paling banyak dilaporkan. Terdapat 319 kasus kekerasan yang telah dilaporkan semasa pandemi. Dua pertiga dari angka tersebut merupakan kasus KDRT.

Data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menunjukkan terdapat 110 kasus KDRT yang telah dilaporkan, sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari tanggal 16 Maret sampai 20 Juni. Dalam kurun waktu 3 bulan tersebut, angka kasus KDRT telah mencapai setengah dari angka kasus KDRT selama 2019. (conversation.com, 9 Agustus 2020)

Beban perempuan semakin meningkat karena harus mengurus rumah tangga dan mendampingi anak belajar dari rumah, dan sebagian juga harus berusaha tambahan penghasilan.

Dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak selain trauma fisik berupa memar, luka, dan rasa sakit pada tubuh, juga berdampak terhadap kesehatan psikis anak. Dampak ini menimbulkan efek yang lebih parah. Anak bisa ketakutan,  merasa cemas, kemudian menolak berdekatan dengan orang tertentu.

Faktor yang paling utama dari adanya kekerasan dalam rumah tangga adalah faktor ekonomi yang tidak menentu akibat pandemi. Meningkatnya beban keluarga, stres dan kesulitan ekonomi akibat kehilangan penghasilan atau pekerjaan mengakibatkan terjadinya konflik dalam rumah tangga dan mengakibatkan terjadinya kasus kdrt dan kekerasan berbasis gender lainnya. (Komnas Perempuan, 2020)

Pencegahan dan penanganan kekerasan KDRT terhadap perempuan dan anak dapat dilakukan melalui berbagai upaya mulai dari pendidikan hingga menyediakan akses lapangan kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun