Mohon tunggu...
Alvida Hajni Sitorus
Alvida Hajni Sitorus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Officially, I am interested in social and societal issues, problem solving, and teamwork. I like to challenge myself to try and learn from new things that can enhance my experience in the field I am studying.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Stres dan Kelelahan pada Remaja di Tengah Pandemi Covid-19 dan Pelaksanaan PTM

23 Mei 2022   13:00 Diperbarui: 23 Mei 2022   13:02 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus pandemi covid-19 di Indonesia berdampak pada seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Dengan adanya peraturan pemerintah, yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyebabkan seluruh masyarakat harus tetap berada di rumah dan mengurangi frekuensi pertemuan serta kontak jarak dekat. 

Beradaptasi dengan perubahan ini menyebabkan kita harus dapat mempelajari dan merubah seluruh rutinitas yang kita lakukan, baik di lingkungan rumah maupun kerja. 

Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa pembatasan dengan skala yang besar serta penjagaan yang ketat akan berdampak pada kesehatan mental setiap individu di dalamnya, dimana setiap orang memiliki karakter yang berbeda dalam menghadapi situasi. 

Dampak yang dirasakan selama pandemi ini pasti dialami oleh seluruh kalangan, terutama kalangan remaja. Tantangan besar bagi para kaula muda dalam menghadapi situasi ini tentu tidaklah mudah, dimana masa remaja merupakan masa peralihan yang mencakup proses pematangan mental, sosial, fisik dan juga emosional seseorang yang semulanya masih anak-anak menuju dewasa. 

Menurut data Oktober 2020, 78% remaja mengalami masalah stress akibat adanya pandemi covid-19. Stress yang disebabkan oleh masa pandemi covid-19 ini mempengaruhi pola perilaku dan kebiasaan setiap orang yang dipaksa harus merubah rutinitas nya, seperti meningkatnya rasa cemas, sulit berkonsentrasi, pola tidur dan makan yang tidak teratur, dan penggunaan obat-obatan. 

Pemerintah dalam menghadapi situasi ini memberlakukan peraturan level dari kebijakan PPKM, hal ini tentu berdampak pada kegiatan bekerja, belajar mengajar, dn aktivitas lainnya yang memerlukan mobilitas di luar rumah. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah para orang tua masih memiliki keraguan dan kebingungan dalam membiarkan anak mereka untuk mengikuti pembelajaran yang mungkin di sebagian daerah telah ditetapkan secara hybrid. 

Oleh sebab itu, agar anak yang mungkin masih harus terpaksa melakukan seluruh kegiatan pembelajaran atau aktivitas lainnya dirumah, para orang tua harus lebih aware dalam mengatasi stress sang anak dengan adanya penerapan manajemen stress untuk mengurangi risiko stress dan mengendalikan gangguan emosional sang anak yang mungkin dapat terjadi. Tujuan dari manajemen stress lainnya untuk membenahi kualitas hidup seseorang agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik. 

Masa remaja adalah masa dimana anak-anak bebas untuk mengekspresikan diri mereka karena mereka mulai memiliki kemampuan untuk mengeluarkan pendapat, sikap dan ide mereka sendiri. 

Secara umum, masalah remaja adalah masalah perkembangan stres seperti depresi, kebiasaan makan yang tidak teratur, kecemasan, penyalahgunaan zat, dan pusing. 

Hal ini memiliki efek negatif yang sama pada tubuh anak seperti pada orang dewasa, tetapi yang berbeda hanya penyebab dan reaksi terhadap penyakit tersebut. Reaksi yang terjadi tergantung pada situasi yang dialami remaja (“Mengenal”, 2002). 

Menurut hasil perolehan data yang didapatkan pada penelitian mengenai perkembangan psikologi masyarakat di era pandemi Covid-19 oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), didapati sebanyak 64,3% dari total 1.522 responden memiliki masalah stress maupun kecemasan akibat dari situasi pandemi saat ini (Ananda dan Apsari, 2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun