Selasa (15/9)- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat (PMM) Kabupaten Kutai Kartanegara mengajak masyarakat untuk lebih mengenal tentang stres, khususnya stres yang terjadi di masa Pandemi COVID-19.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyampaian materi mengenai pengelolaan stress di masa pandemi dan diskusi kelompok yang dikenal dengan metode Forum Group Discussion (FGD).
Pada kegiatan ini penyampaian materi dibawakan oleh Firdiana Rizka Amelia dari Program Studi Psikologi UMM didampingi oleh petugas dari Puskesmas Teluk Dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Diskusi berjalan lancar dengan pembagian sesi yaitu, penyampaian materi beserta tanya jawab, kemudian pembagian kelompok diskusi dan yang terakhir, penyimpulan diskusi kelompok.
Diskusi yang berlangsung sekitar satu jam ini dilakukan oleh kelompok-kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya juga tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman dan mengenakan masker guna mencegah penyebaran virus corona.
Dari tanggapan beberapa peserta diketahui beberapa sumber stress diantaranya adalah terkait perubahan sistem pembelajaran anak dan terkait pekerjaan. “Soalnya selama covid ini, Mbak, kerja jadi overload” ujar salah satu peserta diskusi yang lain.
Situasi pandemik seperti sekarang ini memaksa masyarakat untuk berhadapan dengan banyak perubahan, terutama pekerjaan. Peserta diskusi mengaku bahwa pekerjaan menjadi lebih banyak dan terasa membebani.
Interaksi dengan yang lainnya harus dikurangi sehingga menyebabkan kegiatan yang memerlukan interaksi langsung menjadi terhambat dan perlu disesuaikan. “Masalah sekolah anak itu nah, Mbak, yang bikin stress” ujar salah satu peserta diskusi.
Selain pekerjaan, masalah lainnnya adalah penyesuaian dengan sistem belajar yang juga berubah. Anak- anak yang tadinya dapat belajar langsung di sekolah dan diajar langsung oleh guru kini harus belajar di rumah melalui media pembelajaran online.
Hal ini menyebabkan mau tidak mau orangtua perlu berperan aktif membantu dan memberikan penjelasan terkait materi pembelajaran kepada anak. Bagi orangtua yang memiliki kesibukan dan kurang mampu memberikan pengajaran terkait materi sekolah, hal ini tentu menjadi salah satu sumber stress.
