Mohon tunggu...
Alvian Bastian
Alvian Bastian Mohon Tunggu... Dosen - Just Indonesia Ordinary People

Ordinary People

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Melihat Perkembangan Kecerdasan Buatan di Tiongkok

8 Agustus 2018   13:07 Diperbarui: 8 Agustus 2018   13:41 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut laporan dari China Daily, Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping melirik interkoneksi Kecerdasan Buatan (AI), Komputasi Awan, dan Big Data untuk penerapan dalam bidang ekonomi dan pemerintahan seperti yang disampaikannya pada 19th CPC National Congress. Selain itu berbagai kerjasama Tiongkok diadakan dengan Jerman dan Prancis dalam bidang inovasi dan penerapan Kecerdasan Buatan.

Pada tahun 1955, John McCarthy yang merupakan salah satu penggagas kecerdasan buatan mendefenisikan kecerdasan buatan sebagai berikut: Tujuan dari kecerdasan buatan adalah untuk mengembangkan mesin yang berprilaku cerdas. Dalam Encyclopedia Britannica, kecerdasan buatan didefenisikan sebagai kemampuan digital komputer atau pengontrolan robot yang dikendalikan oleh komputer untuk memecahkan masalah yang terkait dengan pemrosesan intelektual manusia yang lebih tinggi. 

Elaine Rich mendefenisikan kecerdasan buatan sebagai studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan sesuatu, pada saat ini, dengan kemampuan yang lebih baik dari manusia. (Ertel, Wolfgang. 2011)

Kecerdasan Buatan (AI) dapat memecahkan beberapa permasalahan yang kompleks misalnya pengembangan pada transportasi dan kesehatan. Pengembangan industri 3D dan permasalahan industrilisasi. Pada industri 4.0 melakukan ekspansi Teknologi Informasi pada revolusi digital. 

Melakukan terobosan pada beberapa bidang diantaranya teknologi digital, bioteknologi, nano teknologi, neuro teknologi, dan teknologi hijau telah memicu perkembangan AI untuk pemecahan masalah yang kompleks (Frontier Issues. 2017). Pada saat ini nilai investasi dan jumlah transaksi AI terus meningkat seperti digambarkan pada grafik di bawah ini:

Pembiayaan dan Jumlah Transaksi AI dari kuarter 1 2012 sampai kuarter 2 2017. (Sumber UNDESA, berdasarkan data dari CB Insights (2017))
Pembiayaan dan Jumlah Transaksi AI dari kuarter 1 2012 sampai kuarter 2 2017. (Sumber UNDESA, berdasarkan data dari CB Insights (2017))
National Development and Reform Commission (NDRC) Tiongkok mengeluarkan 3 perencanaan program untuk pengembangan Industri AI selama tiga tahun. Tiongkok sendiri melakukan percepatan pengembangan kecerdasan buatan dan pengembangan ekonomi senilai 100 miliar yuan ($15.26 miliar) selama tiga tahun. Perancanaan dibangun bersama antara Kementrian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementrian Industri dan Teknologi Informasi, dan Badan Cyberspace Tiongkok. 

Program tersebut melibatkan rumah pintar, mobil pintar, sistem kecerdasan tak berawak, perangkat cerdas, diagnosa kesehatan, dan robotika. Tiongkok juga meresmikan perencanaan "Internet Plus" sebagai bagian dari "Made in China 2025" dengan melakukan integrasi internet mobile, komputasi awan, big data, dan IoT dengan industri tradisional dan internet. Hal tersebut juga dapat mendukung pengembangan perdagangan elektronik, internet perbankan, dan jaringan industri.

Beberapa perusahaan internet raksasa di Tiongkok seperti Baidu, Alibaba, dan Tencent merekrut sejumlah pakar AI, membangun pusat penelitian baru, dan berinvestasi pada pusat data sehingga dapat menyaingi Amazon, Google, dan Microsoft. Tiongkok mempunyai publikasi riset tentang AI lebih banyak dibandingkan dengan Amerika Serikat.

Tiongkok memiliki potensi yang besar dalam pengembangan AI dengan memiliki 731 juta pengguna internet dan 95,1% merupakan pengguna ponsel pintar. Dengan jumlah dan karakteristik pengguna yang berbeda dengan negara lain memberi keuntungan tersendiri bagi perusahaan di Tiongkok. Pembiayaan mengalir bagi startup di Tiongkok untuk memanfaatkan AI dalam industri yang berbeda.

Berikut startups AI teratas berdasarkan ChinaBang Award 2018 (https://technode.com/):

1. SenseTime (Shangtang Technology)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun