Mohon tunggu...
Alves P
Alves P Mohon Tunggu... -

Berpikirkan yang besar, tapi tetap menikmati kesenangan yang kecil >>>

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Separatis di Papua Merajalela

31 Desember 2015   12:49 Diperbarui: 31 Desember 2015   15:08 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Separatis di Papua adalah merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia dari kelompok dengan kesadaran nasional yang lebih tajam. gerakan ini muncul dari berbagai aspek kehidupan dalam kehidupan manusia, contohnya :

  1. Ketidakpuasaan akan kinerja pemerintahan maka munculah ide-ide untuk membentuk suatu gerakan yang memiliki misi dan visi yang berbeda dalam menyaingi keadan yang sudah ada dalam birokrasi dan tatanan yang sudah ada sebelumnya
  2. Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya yang dalam pemikiran sejumlah kelompok tidak wajar, maka cenderung mereka ingin bebas dan keluar dari aturan itu dan memilih memberontak dari kebijakan yang ada dan ingin merdeka dengan caranya sendiri
  3. Pemahaman terhadap keyakinan dan ini cenderung mengarah pada paham separatisme,dan merusak tatanan nilai dan moral yang ada,serta dapat menimbulkan perpecahan

Di Papua sendiri masih ada gerakan separatis yang sampai sekarang masih aktif dalam visi maupun misinya, adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM merupakan sebuah gerakan separatis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya. OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. Sesungguhnya Papua adalah termasuk Indonesia namun entah apa yang ada dalam pemikiran para OPM sampai dengan saat ini dimana mereka selalu saja membuat keamanan di Papua ternodai oleh ulah-ulah brutal di antaranya :

 

  1. Penembakan terhadap 3 anggota Polri yang bertugas di daerah Sinak, Kab Puncak Jaya dan menewaskan ketiganya, korban di tembaki oleh sekitar 20 orang yang menerobos melaui pintu belakang saat sedang menonton TV di Kantor Polsek Sinak. (27/12/15)

http://news.okezone.com/read/2015/12/28/340/1275755/ini-kronologi-penyerangan-polsek-sinak

  1. Penembakan terhadap anggota TNI oleh OPM dengan jabatan sebagai Perwira Penghubung (Pabung) atau bertugas sebagai Pendeta yang bertempat tugas di Mamberamo, Papua. (01/12/15)

http://daerah.sindonews.com/read/1065897/174/jenazah-perwira-tni-korban-penembakan-di-papua-ditemukan-1448959574

  1. 2 orang WNI diculik oleh Gerakan Separatis Papua Bersenjata (OPM) hingga masuk wilayah Papua Nugini (PNG). Kelompok yang diketahui sebagai Organisasi Papua Merdeka itu telah menewaskan satu orang penebang kayu, (09/09/15). http://www.harianumum.com/berita/kriminal/opm-beraksi-1-tewas-2-di-culik

Dalam hal ini Pemerintah harus buka mata dan menanggapi keadian-kejadian jangan hanya diam yang sudah banyak merugikan Negara bahkan masyarakat, hal demi terciptannya kondisi aman agar Papua aman seperti sedia kala. Komnas HAM juga harus membuka mata, ini bukan hanya menyangkut tentang aparat keamanan saja namun demi masyarakat dan Negara Indonesia agar lebih aman dan tentram.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun