Surabaya, Kompasiana - Apel Siaga yang digelar serentak, Senin (14/5) oleh Partai NasDem mulai dari tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), hingga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se Indonesia merupakan intruksi Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh.
Pasalnya hal tersebut untuk merespon situasi tragedi kemanusiaan, yakni aksi pengeboman yang dilakukan oleh sekelompok terorisme, mulai dari Mako Brimob hingga beberapa Gereja di Kota Surabaya dan Polrestabes Surabaya.
Seperti yang disampaikan Ketua DPW NasDem Jawa Timur Rendra Kresna, usai menggelar Apel Siaga dihalaman kantor DPW NasDem Jatim, Jl. Kartini 88, Kota Surabaya. Menurutnya apel tersebut merupakan bentuk keprihatinan yang sangat mendalam.
"Kami sangat prihatin dengan adanya kejadian ledakan bom bunuh diri di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan Sidoarjo. DPW NasDem Jatim beserta segenap jajaran pengurus mengutuk keras insiden yang sangat biadab tersebut," kata Rendra kepada awak media. Senin (14/05/2018).
Selain itu, Rendra meminta kepada aparat untuk melakukan segala bentuk upaya, hingga kemudian bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya.
"Usut tuntas sampai ke akarnya segala bentuk terorisme yang sangat meresahkan masyarakat. Kami mendukung aparat kepolisian untuk melakukan upaya apapun, agar kelompok radikalisme dan terorisme tidak ada lagi dibumi Jawa Timur," pintanya.
Pihaknya, atas nama Partai NasDem Jatim, mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada semua korban insiden bom bunuh diri itu.
"Ini menjadi keprihatinan bersama, saya pribadi beserta jajaran pengurus DPW NasDem Jatim mengucapkan bela sungkawa kepada korban yang meninggal, dan mendoakan korban luka-luka lainnya," ucap Rendra yang juga menjabat Bupati Kabupaten Malang itu.
"Di antara salah satunya, Mengutuk segala bentuk terorisme maupun radikalisme yang merusak kerukunan, persaudaraan dan kekeluargaan di antara komponen bangsa, khususnya antar umat beragama di Indonesia dan mengajak segenap rakyat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di seluruh Nusantara agar tidak takut dan berani melawan, mencegah serta menggagalkan aksi terorisme dan radikalisme dalam bentuk apapun juga. Untuk empat sikap selanjutnya bisa dilihat sendiri," pungkasnya (ATH)