Begitu sulit pulangkan ngewa
Jadi lupa duluan mana
Luka nganga atau buruk sangka?
Begitu mudah datangkan cinta
Hingga ragawidya lena
Terpedaya atau baik sangka?
Wahai, kalbu suci-jiwa murni
Ya, kamu, duhai penenang hati
Mumpung di usia dini
Melompatlah ke sana-ke mari
Sebar cita, raih mimpi
Sembari jelma putri bestari
Panutan tegaknya Negeri
Biar aku, ayahmu, bangkit-terjangkiti
O, penghuni buana
Sungguh tak pantas saya terima
Permaafan atas nama iba
Karena ber-ribu wajah ini tak ber-rupa
O, Penguasa semesta
Sungguh tak layak hamba dimanja
Pengampunan atas nama karunya
Karena tingkah-polah ini fana-muspra
Lalu kepada siapa, lantas ke apa?
Kamu di mana, kamu ke mana?
Apakah kegaiban itu tiada?
Apakah kehadiran itu ada?
Yakni milik kita!
Yaitu hak kita!
Padahal hanya Dia!
Semua dari dan ke Dia!
O, wahai, penduduk bumi
O, wahai, Pemilik 'arsyi
Minta maaf, si hina ini
Mohon ampun, si dina ini
Moga hidup-mati kita dalam rida Rabbi
Ujungberung@03.02.2023
*ngewa: benci (Sunda)
*karunya: kasihan (Sunda)
C.q. Fitri sebelum Ramadan
Jadi ingat puisi saya "Noktah (Dot)" (lihat: http://ojegmangomo.blogspot.com/2018/01/puisi-noktah-dot.html?m=1)