Mohon tunggu...
Fadlillah Elharomain
Fadlillah Elharomain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis itu menyenangkan apalagi jika bisa berbagi kebahagiaan.

kehidupan adalah tentang etika, estetika bersosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pemakaman Masal

22 Februari 2021   07:57 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:03 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semut-semut kecil berjalan-jalan pagi,

melintasi lubang-lubang tanah yang sudah mereka lubangi.

rerumputan liar mengotori gundukan orang yang disemayamkan.

sudah lama sepertinya gundukan itu tak mendapat kunjungan sanak saudara,

nisanpun sudah tak tampak,

tanah melahapnya perlahan seiring waktu berjalan,

mereka yang telah berpulang hanya menunggu harap dengan rasa resah pula pasrah,

menanti sanak saudara berkunjung dan merapikan tanah persemayamannya,

pula menaburkan wangi bunga diiringi do'a-do'a yang segera diijabah Tuhannya,

dipemakaman masal,

terlihat banyak gundukan tanah yang semakin rata,

dengan rerumputan yang tumbuh liar menutupinya.

sedang binatang-binatang kecil itu hanya menemani mereka yang tertidur untuk selamanya.

mereka menangis tersedu-sedu ketika nama mu sudah dipanggil sang Pencipta,

berharap kau bisa kembali dan merangkai kebersamaan lagi,

namun kini tinggal kata,

kesibukan membuat mereka terpaksa.

sebab tak bisa berkunjung dalam waktu yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun