Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tahun 2027 Cadangan Minyak Akan Habis, Siapkah Ekonomi Indonesia?

18 Desember 2017   22:53 Diperbarui: 18 Desember 2017   23:15 2259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Konsumsi energi primer Indonesia pada 2016 tumbuh 5,9 persen. Data BP menunjukkan bahwa konsumsi energi Indonesia mencapai 175,04 juta tonnes setara minyak (Million Tonnes Oil Equivalent/MTOE) dari tahun sebelumnya 164,83 MTOE." (Katadata) 

Alhasil, dalam 20 tahun terakhir konsumsi energi nasional telah meningkat lebih dua kali lipat dari konsumsi pada 1997 yang hanya mencapai 86,13 MTOE. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, jumlah pabrik yang berdiri, permintaan lampu penerangan dan lainnya membuat konsumsi energi juga terus bertambah.

Kebutuhan energi Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 412 MTOE dan menjadi 1.030 MTOE pada 2050. Pada akhir 2016, minyak bumi masih mendominasi pasokan energi nasional, yakni sebesar 72,6 MTOE atau 41,5 persen dari total kebutuhan."

Sumber: katadata
Sumber: katadata
 Dan cadangan terbukti terus berkurang,

sumber:katadata
sumber:katadata
Dan dari sini mari kita hitung, jika dalam 14 tahun 2000-2014 kita kehilangan sudah kehilangan 2 M barel, dari 5,2 M barel cadangan terbukti menjadi 3,6 M barel di 2014 konsumsi di periode tersebut meningkat 2 kali lipat dari 80 MTOE ke 160 MTOE dan akan terus meningkat diperkirakan menjadi 400an MTOE di 2025 maka jika dirata 80 MTOE peningkatan akan menghabiskan 1 M cadangan terbukti maka konsumsi di angka(saat ini di 160) 300an MTOE saja atau di sebelum 2025 maka cadangan terbukti akan HABIS!

Apa artinya? jika konsumsi energi minyak mencapai total 40 an % maka kehilangan 1 M barel akan menggerus keuangan negara sebesar 50 M USD(dengan asumsi minyak di 50 usd/b), apa artinya? jika pertahun kita masih ada cicilan utang sebesar 50 M USD,  maka dalam sepuluh tahun kedepan, akan ada pertambahan 50 M USD utang hanya untuk mengimpor minyak! bayangkan defisit yang harus ditanggung jika uang minyak  aka petrodollar LENYAP di 2025! Ekspor apa yang bisa mengganti likuiditas miyak. Holy s**t!.

Thanks for reading, have a great day folks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun