Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Money

Melihat Kekonyolan Rasio Utang yang Aman

7 November 2017   16:51 Diperbarui: 7 November 2017   16:56 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merging Dwarf Will Explode -- stargeographic.com

Let's have look to the main evidence why debt to gdp ratio now are at the "safe" point,  that's f**kin BS! semakin besar rasionya semakin menekan pertumbuhan likuiditas yang ada, mari kita lihat buktinya melalui grafis olahan dari saya yang menjelaskan mengapa BI memperlonggar kebijakan moneter dengan harapan likuditas akan kembali tumbuh! tell you what that things is not gonna happen!

here take a good look at M2 supply growth chart, take out from Investing.com

M2 is a monetary aggregate that includes all physical currency circulating in the economy (banknotes and coins), operational deposits in central bank, money in current accounts, saving accounts, money market deposits and small certificates of deposit. Excess money supply growth potentially can cause inflation and generate fears that the government may tighten money growth by allowing the interest rates to rise which in turn, lowers future prices. M2 = Currency in circulation + demand deposits (private sector) + time and savings deposits (private sector).

investing.com
investing.com
thats why there is no way core inflation will picks up and  here is what happen next when you think it's something still intact and safe! Good luck with that.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun