Setelah pada tulisan terakhir saya mengartikulasikan data pelemahan ritel dari semua pelaku yang dirangkum dalam apa yang disajikan katadata, https://www.kompasiana.com/altitudeextreme/59d6084f0f64db29ed0a3c52/bendera-setengah-tiang-berkibar-di-depan-pasar, maka kali ini saya kembali mengungkap kebersinambungan antara data inflasi inti yang terus melemah dengan survei ritel BI bulan Agustus dimana secara year on year ritel menunjukkan pelemahan signifikan dari data tahun 2016 yang menunjukan bahwa ritel masih tumbuh dua digit dan  di bulan Agustus tahun ini hanya menelurkan angka dibawah 5% atau tepatnya sebesar 2% secara median menunjukkan adanya lower low dari lower high di bulan puasa dan lebaran yang menjadi barometer likuiditas, secara garis besar sudah in line dengan garis median model yang saya tulis  sebelumnya bahwa dengan adanya lower low maka hampir bisa dipastikan garis median trend akan mengarah ke zero growth.
Tentu saja pemerintah akan berusaha mengganti pertumbuhan yang hilang dengan menambah jumlah utang agar tampak hasil PDB mendekati tujuan, sementara data inflasi terus akan mengingkari kepalsuan demi kepalsuan data pertumbuhan yang sebenarnya dengan adjusted inflasi di level 3% maka PDB hanya sekitar 2% saja..sesuai bukan dengan jumlah yoy ritel?.