Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pola Asuh Tiga Sisi

1 Februari 2018   08:31 Diperbarui: 4 Februari 2018   06:21 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pakistantoday.com

Setiap orang tua mendambakan kesuksesan bagi anak-anaknya, kesuksesan tersebut salah satunya bisa terukur dari tercapainya cita-cita yang diimpikan baik oleh anak maupun orang tua. Namun perjalanan mengantarkan anak untuk meraih kesuksesan bukanlah perkara yang mudah, pastinya akan banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh orang tua dan anak.

Dalam perjalanan mengantarkan kesuksesan seorang anak, orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk mengarahkan dan membimbing anaknya agar cita-cita yang diimpikan bisa tercapai sesuai target. Rumah adalah madrasah pertama bagi seorang anak, dimana orang tua memainkan banyak peran dalam madrasah tersebut. 

Bisa sebagai seorang guru yang memberikan pendidikan, pembelajaran dan suri tauladan baik untuk anak-anaknya. Bisa berperan sebagai sahabat yang menjadi tempat bercerita anak-anaknya mengenai banyak hal, bahkan orang tua pun bisa berperan menjadi teman bermain bagi anak-anaknya. Secara keseluruhan orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap pola asuh atau pola pendidikan anak ketika berada di Rumah.

Selain di Rumah, anak-anak pun banyak menghabiskan waktu di lingkungan Sekolah. Kurang lebih sekitar 7-8 jam per hari anak-anak menghabiskan waktu di Sekolah. Sekolah merupakan tempat anak untuk mengenal dan berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. Anak-anak berinteraksi dengan teman-temannya dengan berbagai latar belakang yang berbeda, baik suku, bahasa, agama, tingkat sosial dan lainnya. 

Proses ini merupakan sebuah pembelajaran bagi anak-anak untuk mengenal lingkungan dan kehidupan sosial. Jika proses ini berjalan dengan baik dan terarah, maka anak-anak akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna bagi dirinya yang akan menjadi bekal bagi kehidupan di masa yang akan datang. Namun jika proses ini berjalanan tidak baik dan tidak terarah, maka anak-anak bisa saja terjerumus pada permasalahan sosial seperti pergaulan bebas.

Selain proses interaksi antara anak dengan lingkungan yang lebih luas, proses pendidikan dan pembelajaran di Sekolah pun meliputi proses pembelajaran dan pendidikan yang melibatkan guru. Guru memiliki peran penting dalam pendidikan di sekolah, seorang guru merupakan garda terdepan dalam pelaksana pola pendidikan anak di sekolah yang melibatkan berbagai elemen penting seperti kurikulum pendidikan dan kebijakan pemerintah. Guru memiliki tanggung jawab dalam memberikan pendidikan dan pembelajaran di Sekolah, baik berupa pendidikan yang bersifat ilmu pengetahuan maupun pendidikan yang bersifat pengembangan pola pikir dan pembinaan karakter anak-anak.

Dalam pelaksanaan pola pendidikan anak di sekolah, guru memiliki 5 peran penting, yakni :

  • Guru sebagai konservator, guru memiliki peran dalam memelihara nilai-nilai kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
  • Guru sebagai inovator, guru memiliki peran dalam mengembangkan nilai-nilai kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
  • Guru sebagai transmitor, guru memiliki peran dalam meneruskan nilai-nilai kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
  • Guru sebagai transformator, guru memiliki peran dalam mewujudkan nilai-nilai kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
  • Guru sebagai organisator, guru memiliki peran dalam menyelenggarakan nilai-nilai kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

Jika 5 peran guru ini bisa terlaksna dengan baik, maka pola pendidikan anak di Sekolah akan berjalan secara maksimal, terlebih ada kerja sama yang baik antara orang tua dan guru dalam pelaksanaan dan pengawasan pendidikan di lingkungan Sekolah. Namun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara orang tua dan guru mengenai pola pendidikan anak di Sekolah. 

Sebagian orang tua beranggapan bahwa pendidikan anak di Sekolah adalah tanggung jawab penuh sekolah dalam hal ini guru, orang tua menyerahkan sepenuhnya proses pendidikan anak di Sekolah tanpa mau ikut campur tangan. Padahal keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak di Sekolah diperlukan sebagai penguat dan controling dari setiap pendidikan yang anak terima di Sekolah.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya sineergitas antara orang tua dan guru dalam menjalankan pola pendidikan atau pola asuh untuk anak-anaknya. Sinergitas antara orang tua, guru dan anak ini diharapkan mampu memgarahkan dan menghantarkan pada hasil yang dicita-citakan oleh anak maupun orang tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun