Mohon tunggu...
ALTHOFUR HILMAN RIFKI
ALTHOFUR HILMAN RIFKI Mohon Tunggu... Lainnya - ALTHOFUR HILMAN RIFKI

UNUSA

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Munculnya Bahasa di Alam Semesta Ini

2 November 2020   19:55 Diperbarui: 2 November 2020   19:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Munculnya bahasa merupakan pertanyaan yang menarik. Peneliti setuju bahwa kemunculan bahasa berasal dari 100.000 SM. Menurut Om Noam Chomsky, bahasa muncul di Afrika 60.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Sebelumnya, kita sebagai manusia hanya bisa berkomunikasi sampai batas tertentu, yaitu melalui mulut dan gerak tubuh kita. Kemudian, otak kita berevolusi sehingga seiring waktu, kita dapat memahami hal-hal yang lebih kompleks. Kami mulai menggunakan istilah sederhana untuk menamai sesuatu, makanan dalam situasi berbahaya. Hasil teoritis berasal dari meniru sumber suara dari sesuatu.

Bahasa merupakan elemen budaya yang harus ada di setiap peradaban. Keragaman bahasa yang ada di dunia bermula dari bahasa tertua di dunia. Orang Sumeria dan Mesir pertama kali mencatat jejak bahasa dan sistem bahasanya, sekitar 3200 SM. Kemudian datanglah orang Tamil, pada 2500 SM, Sanskrit pada 2000 SM, Yunani dan Cina. Dari bahasa-bahasa tersebut, keragaman bahasa di dunia dimulai. Ini bisa disebut gen tunggal.

Karena faktor lingkungan. Menurut peneliti dari Universitas New Mexico dan Laboratorium Dinamis Institut Bahasa Prancis, bahasa dibentuk secara tradisional, yaitu dari lingkungan alam. Pembentukan dan nada huruf akan menyesuaikan dengan suhu dan kondisi fisik, seperti pegunungan atau pantai. 

Misalnya, jika Anda berada di gunung, Anda menggunakan banyak konsonan, seperti H, X, V, B, dan saat berbicara dengan keras. Akhirnya, karena eksplorasi sebelumnya. Saat sekelompok leluhur bertemu dengan sekelompok leluhur lainnya. Bahasa mereka telah digabungkan untuk menciptakan bahasa baru, yang secara teknis disebut "bahasa super". Inilah mengapa faktor jarak juga mempengaruhi bahasa yang ada.

Misalnya, negara tetangga yang sering memiliki kesamaan kata, seperti bahasa Indonesia dan Melayu, Yunani dan Sansekerta, mereka mulai menggunakan bahasa-bahasa di Eropa, seperti Inggris dan Prancis, dan juga bahasa Arab, tersebar di Afrika Utara dan Timur Tengah. Ini berbeda. Misalnya, bahasa Spanyol dan Mandarin tidak memiliki kesamaan.

Hal ini juga terjadi di pulau-pulau Lu di Indonesia, sehingga orang Indonesia semakin terisolasi di daerah tempat mereka tinggal. Sebab, bahasa Indonesia sangat beragam, dan bahasa tiap daerah juga berbeda-beda. Kemudian, ketika kedua kelompok tersebut berasal dari dua tempat yang berbeda, bahasa mereka bergabung menjadi satu kategori. 

Kemudian, perpaduan bahasa ini menyebabkan terciptanya bahasa baru di sini, yang disebut bahasa super atau bahasa super. Oleh karena itu, faktor jarak turut mempengaruhi pembentukan bahasa. Misalnya, negara tetangga seringkali cenderung menggunakan nama yang sama, seperti antara Indonesia dan Malaysia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun