Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Upaya Hukum Jika Terkena Intimidasi Debt Collector Pinjol
Sebelum Berutang dan Didatangi Debt Collector
Pengalaman Didatangi Debt Collector
Dilarang di Dunia, Kenapa Masih Pakai Asbes?
Tes Tertulis dan Lisan Penting dalam Pendidikan
Evaluasi Soal Pilihan Ganda dan Alternatif Model Ujian
Kamu pasti suka!
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Fitri (18) Merahnya Cinta

29 Mei 2023   19:38 Diperbarui: 29 Mei 2023   19:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri
Dok.pri
Dok.pri
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini aku tak bisa berkata-kata lagi 

Sepi

Senyap

Sunyi

Baca juga: Cinta yang Fitri

Larut

Semua tentang titik mulai

Harus ada akhirnya

Gelap

Baca juga: Cinta yang Fitri (17) 27 Mei 2006

Diantara bintang dan cahaya rembulan

Abadi ciptaan Gusti

Baca juga: Cinta yang Fitri (16) Ramai Rebutan Kursi di Jakarta

....

Syukuri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

cinta

titik

senyap

sepi

larut

gusti allah

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.