Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Kelemahan Intel Eropa(5)

25 Juli 2016   10:52 Diperbarui: 25 Juli 2016   10:58 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

* Belajar dari kelemahan mereka

Semua ibarat nasi sudah menjadi bubur, semua dengan tragisnya banyak korban nyawa yang bergelimpangan  belajar dari tragedi Nice di Prancis dan tragedi di IBu kota Irak serta Afganistan, maka saya mendapat kelemahan tersetruktur dari berbagi intel khusunya bisa belajar dari eropa yang mengapa lebih mudah di kerjaiin"gerilyawan" ISIS dan mengapa mereka cenderung kaget dan tidak siap kelihatanya, ini juga sebagai bahan pelajaran bagi kita mengapa ada lolosnya aksi teror individu di mapolres Solo  kenyataan" perjuagan teroris " menuju apa yang  dinamakan perang kota dan inilah yang mengkawatirkan kita"gerilaya kota" lebih membuat korban banyak dari pada gerilaya ala Santosa Alm, di Pos yang di gunung-gunung, apalagi lihatlah penyerangan di Ibu kota Jakarta yang dulu inilah nampaknya serangan dan perlawanan mereka menuju kota benar adanya.

Ada beberapa kelemahan ISIS dan inilah  yang dapat di cari dari apa yang dinamakan mereka "perang ideologi" dan inilah kelemahan dari intel eropa  :

1. Mereka tidak bisa masuk dalam link ISIS

2.  mereka lengah

3. mereka tidak tahu siaa kawan dan musuh mereka

4. hanya mengandalkan teknologi mereka yang canggih

5. mengabaikan apa yang dinamakan "sosialisme aproch"

6. hanya mengandalkan intiusi dan 

7. tidak cerdasnya mereka dalam menyikapi keadaan

8. belum paham perang gerilya ala ISIS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun