Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bola itu Bundar

29 November 2022   19:09 Diperbarui: 29 November 2022   19:34 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Piala sepak bola dunia FIFA di Qatar 2022 ini seakan jadi titik baliku. Terus terang saya bukan penggemar fanatik bola walaupun begitu saya hanya sebatas suka.

Saya tidak  pamer lho di Jogja ada tiga stadion legendaris yang dulu sudah dan pernah haru birukan persepakbolaan nasional.

Baca juga: Bola Itu Bundar

Saya sangat bangga tiga stadion yang belum rezeki ketiban sampur FIFA untuk piala dunia U20 atau U19 saya tidak peduli sebab ini seakan jadi titik balik bagaimana persoalan manajemem stadion yang baik.

Berkaca dari tragedi Kanjuruhan seakan tasbihkan bahwa "sepi ning sepi "publik bola tidak segempita piala dunia yang lalu.

Piala dunia sepak bola di Qatar benar mampu menantang dua isu dunia yakni resesi dunia yang akibat pandemi covid dan inilah tantangan  dunia ditengah efuiora piala dunia saat ini

Saya jadi teringat bapak saya swargi dan kakak saya yang direwangi melek untuk piala dunia ini dulu.

Tidak seperti sekarang tinggal putar lagi di media bagi video selesai kalau lupa nonton pertandingan bola tim kesayangan.

Itulah kemudahan yang generasi Z temukan saat ini, tidak ada nonton bareng yamg ada nonton sendiri lewat hp atau tablet, tv tersingkir!.

Namun falsafah bola itu bundar semakin yakin kalau semua harus bisa memgalir deras nglinding dan semua mata, pikiran, tenaga dan dana menuju Qatar benar adanya

Nasib bola kita

Bola itu bundar  benar namun bagaimana nasib bola kita kelak setelah KLB? Masihkah bundar "proyek" timnas kita dan bagaimana tindakan hukum ditragedi kanjuruhan itu kelak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun