Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Selasar Malioboro antara bisnis dan tempat Budaya

20 Januari 2022   08:24 Diperbarui: 20 Januari 2022   08:26 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasar Malioboro  antara bisnis dan ruang sosial budaya yang hilang

Sungguh bulan Januari hingga awal Februari ini ada kesibukan sendiri di pusat ibukota budaya Yogyakarta.

Gawe besar yang sesungguhnya membuat menjerit para pedagang PKL di sepanjang Malioboro.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga setelah hampir dua tahun terseok dalam mencari nafkah karena pandemi covid 19 para pedagang di haruskan untuk pindah dengan limit waktu satu atau dua hari masa tenggat untuk pindahan.

Pindah di bekas tempat dinas pariwisata dan bekas bioskop indra adalah keharusan mutlak untuk goal Malioboro sebagai wilayah pedestrian 100% kelak adanya.

Jer basuki mawa bea hampir 2.000 PKL harus pindah itu wajib karena walaupun sebagian sukarela namun banyak juga yang njola menanyakan mengapa harus dipindah secepat itu.

Proyek revitalisasi Malioboro nampaknya seturut selaras dengan revitalisasi bangunan heritage antara keraton dan tugu jogja yang didalamnya ada Malioboro yang kelak hanya kendaraan tidak bermotor yang boleh jalan disitu serta trans Jogja logis adanya.

Mengembalikan seperti adanya dan tujuan selasar kembali kepada pemilik toko yang bersangkutan dan fungsi sosial budaya interaksi seniman dan penikmatnya.

Khayalan yang tergerus arus bisnis karena tampaknya pengembalian jati diri ini karena dulu tingkat komersilnya sebuah lapak PKL adalah bukan rahasia umum lagi buat kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun