Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penjaja Malam

30 November 2021   07:18 Diperbarui: 30 November 2021   07:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.....

Aku masih mencintaimu tulus dalam hati ini seperti lukisan dan patung di museum Sonobudoyo jadi saksi cinta kita.

"Kita?"tanyamu kala itu.

"Aku dan kamu"jawabku singkat

Hanya gedung tua kantor pos Jogja ini dapat wakili keangkuhanmu, tentang sebab cinta yang tidak harus memiliki.

"Melow, atau tidak mau kehilangan itu bukan alasanku untuk putuskan ini"jawabku singkat padamu

Diam seribu bahasa angkuh seperti tembok  benteng Vredeburg yang ingin semua bisa di control tak kecuali hati dan rasa kita.

"Aku bukan penjaja cinta mas"jawaban yang buatku  kaget

"Dan aku bukan penjajah cinta dihatimu sayangku"jawabku sedikit buat diam

"Gombal"kamu berlari lari di otakku dan sembari buat aku terlena atas semua ini.

Cinta buatku seperti becak kayuh melawan becak motor di kota Jogja ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun