Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Seratus Tahun Jejak Soeharto Dulu dan Kekinian

7 Juni 2021   14:17 Diperbarui: 7 Juni 2021   14:55 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seratus tahun jejak Soeharto  dulu dan kekinian

Sayyid jumianto

Selamat ulang tahun pak Harto, Seorang biasa yang punya keberuntungan memimpin negeri ini hampir 32 tahun! Karena rakyat dan sistem yang menghendakinya dan terkenal dengan senyum, ketegasan dan ambisinya atas kekuasaan saat itu. Saatnya menulis tentang presiden kedua di negeri ini yang sedang merana ditengah pandemi corona yang membuat semua lini kehidupan berubah dratis.

Soeharto presiden yang lahir di kemusuk, argomulyo, sedayu Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 8 Jumi 1921 adalah sosok orang biasa yang lahir dari keturunan seorang petani biasa.

 Seperti cerita pewayangan ketika pandawa kalah dalam permainan dadu melawan kurawa itulah saat ini yang terjadi wolak waliking zaman dulu berkuasa penuh sekarang tidak punya kuasa penuh atas negeri ini. 

Trah cendana sekarang sedang memasuki fase pembuangan di alas kandaga di gantikan di ujung 23  reformasi ini oleh trah Soekarno yang kembali berkuasa penuh atas negeri ini.

Soeharto berkuasa penuh atas pengendalian semua sektor di negeri ini kala berkuasa dan betdampak signifikan pada perbaikan kehidupan sosial dan ekonomi yang di landasi sistem keamanan yang menyeluruh sampai sektor yang krusial merupakan titik tolak petubahan orde lama yang di kalahkannya saat itu.

Sistem yang mengarah pada militer sentris bahkan kepala daerah setingkat kabupaten dan propinsi di berikannya pada orang militer khususnya Tentara angkatan darat demi satu komando yang di pimpinnya terpusat padanya.

"Korupsi di era reformasi ini lebih gila dari pada era orde baru "kata Machfud MD pada suatu pertemuan di antara pimpinan PTN dan PTS se DIY.
Jelaslah bahwa paham Soehartoisme masih di jalankan tidak aneh bila dana bansos Covid 19 pun di  korupsi oleh seorang menteri di era pemerintahan saat ini. 

Saya tidak ungkit luka lama atau korek luka baru  dulu bukan rahasia umum lagi era Soeharto korupsi "untuk kesejahteraan rakyat" dilakukan sistematis dan terorganisir dalam tatanan pemerintahan dan menumbuhkan KKN di pemerintahan adalah hal lumrah tetapi mengapa orde reformasi ini masih juga praktek ini dijalankan adalah sebuah keabsuradan yang  sengaja di jalankan demi apa yang mereka inginkan kelak.

Sungguh trah biologis sudah ambyar adalah benar adanya tidak bisa masuk dan sengaja tidak diberi tempat di era reformasi adalah semakin nyata seperti cerita pewayangan pandawa dadu maka trah cendana harus bisa bertahan untuk menahan syahwat politiknya dan diujung 23 tahun reformasi ini kemunculan trah Soekarno seakan semakin tenggelamkan trah soeharto lebih dalam lagi karena pemerintaham presiden J semakin intens menyita semua harta benda trah Soeharto sehingga benar-benar tiarap sampai detik ini walau ada beberapa usaha anak penguasa Orde Baru ini bisa menang tender jalan tol atau pembangunan apa tetapi nilainya semakin kecil dan mengecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun