Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pancasila Menuju Persimpangan Jalan

1 Juni 2021   09:34 Diperbarui: 1 Juni 2021   09:52 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.twinbonze / dokpri

Pancasila menuju persimpangan jalan

Sayyid jumianto

Dilematis sejak kekuasaan Soeharto jatuh dan masuki era 23 tahun reformasi ini semua menemukan "kebebasannya".

Zaman Orba membuktikan bahwa kala itu pancasila di jalankan dengan adagium Ekaprasetapancakarsa ,sungguh beda dengan ketika lahir oleh pendiri bangsa ini diharapkan untuk bisa sebagai pedoman kehidupan, rambu-rambu  untuk lebih baik di bumi Nusantara. 

Realita ORBA dan ORLA menafsirkan pancasila sesuai kehemdak dan niat pemerintahan kala itu.

Teruji langsung dengan adanya upaya pengubahan ideologi pancasila kala itu oleh kaum kiri (pki). Ujian nyata yang tetap kokohkan pancasila sampai sekarang.

Ideologi jalan tengah

Sebenarnya ideologi pancasila adalah ideologi jalan tengah antara ideologi sosialis komunisme  ala Uni Soviey dengan kapitalisme ala Amerika, saat itu dengan penuh kesadaran oleh pendiri bangsa saat itu untuk mempunyai ideologi sendiri yang di kemukakan oleh Ir. Soekarno  dengan Pancasila 1 Juni 1945  sebagai ideologi negara yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa kita sendiri.

Maka sejak reformasi ini apalgi sejak trah Soekarno pimpin lagi bangsa ini di tasbihkannya tanggal 1 juni 1945 saat pidato Ir. Soekarno itu sebagai hari lahir pancasila.

Lain sekarang lain dulu

Benar pameo itu, generasi milenia banyak yang tidak tahu dan tidak mau tahu tentang ideologi Pancasila ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun