Antara Cianida, Cinta dan Cidra janji
Sayyid jumianto
Publik Yogya lagi ngeh dan gempar dengan meninggalnya seorang anak ojek online yang diduga berasal dari sate yang dibawa bapaknya. Orderan offline dari seorang perempuan untuk seseorang bernama T, orderan ditolak dan disantap bersama-sama keluarga ojek online ini akhirnya menewaskan anaknya.
 Setelah empat hari terungkaplah apa yang dinamakan "takjil beracun," dan wanita beracun NAN. Alasannya untuk memberi pelajaran T seorang kekasih yang pernah menikah siri dengannya dan tinggalkan dirinya untuk wanita lain. Sampai saat ini kasus ini bergulir dan masih menimbulkan fakta lain dibalik sate beracun ini.
Cianida
Racun mematikan berkode C yang saya kenal ketika tewasnya aktivis Munir dipesawat penerbangan Jakarta Belanda tewas diracun diatas pesawat.
Serta kasus kedua antara Jesica dan Mirna yang sungguh gemparkan kasanah hukum saat itu dan terekspos di media nasional dan internasional itulah yang saya tahu sianida ada di racun tikus dan untuk pestitida mematikan  hama  pertanian lainnya juga ada di warangan keris dan sudah biasa orang jawa untuk memakainya untuk ritual pembersihan keris.
Cinta dan cidra janji
Sungguh kasus sate beracun ini masih berlangsung kasus yang gemparkan Masyarakat jogja dan nasional ada beberapa fakta yang melatarinya
Cinta, dendam dan sakit hati juga rencana pembunuhan yang tidak sengaja menewaskan seorang anak ojek online dan fakta terbaru tersangka NAN ternyata kekasihnya suami sirinya seorang oknum polisi T yang berdinas di polda Yogya!
Masalah cinta (segitiga) dan sakit hati ternyata menimbulkan rasa benci, marah dan muak inilah sesunghunya yang dirasakan NAN ketika tahu yang dicintainya berpaling dan menikahi wanita lain.
 Rasa cinta jadi benci sebabkan pikiran waras terganggu dan upaya balas dendam muncul karena overthinking dan perasaan ini selalu terbawa dibawah sadarnya dan membawa pikiran serta tindakannya tidak terkontrol dam emosi inilah yang putuskan untuk menyudahi kekasihnya T dengan cara meracunya walau sasarannya meleset timbulkan korban  selain mantan kekasihnya itu.
Cinta berubah jadi benci adalah nyata dikasus "takjil sate beracun sianida" ini karena faktor terlalu mencintai, membabi buta dan gelap mata akhirnya tidak kesampaian jadi benci, marah dan muak adalah hal biasa di diri kita.
Belajar dari kasus ini
Mari pertimbangkan diri untuk selalu berpikir postif terhadap semua permasalahan hidup kita.
 Jodoh, rejeki dan mati adalah rahasianya tetapi kita tetap berusahalah untuk berdoa yang terbaik kepada Tuhan dan jangan pernah mata gelap karena cinta bisa berubah benci bila nalar dan jiwa kering di perturutkan dengan emosi dan sakit hati.
Berpikirlah dulu bila berbuat karena sesal kemudian tidak berguna karena pasal pembunuhan berencana minimal 20 tahun dan hukuman seumur hidup serta hukuman mati mengancam NAN perempuan beracun ini.
Sungguh marilah arif mengelola diri kita dan pertumbangkan untung rugi perbuatan kita nantinya.
#renungandiri
#sumberÂ
  kompas tv, tribun jogja, Harian jogja
